Berita
Rahib yang Akui Tanda Kenabian Muhammad SAW
Setelah ditinggal sang ibunda Aminah dan Kakek Abdul Muthalib, pengasuhan Muhammad SAW dipegang Abu Thalib. Sekalipun dia bukan yang tertua dan terkaya (miskin) di antara saudara-saudaranya, namun Abu Thalib yang mau mengasuh Muhammad telah Yatim Piatu itu. “Saudara tertua adalah Harith, tapi dia tidak seberapa mampu. Sebaliknya Abbas yang mampu, tapi dia kikir sekali dengan […]
Setelah ditinggal sang ibunda Aminah dan Kakek Abdul Muthalib, pengasuhan Muhammad SAW dipegang Abu Thalib. Sekalipun dia bukan yang tertua dan terkaya (miskin) di antara saudara-saudaranya, namun Abu Thalib yang mau mengasuh Muhammad telah Yatim Piatu itu.
“Saudara tertua adalah Harith, tapi dia tidak seberapa mampu. Sebaliknya Abbas yang mampu, tapi dia kikir sekali dengan hartanya,” tulis Husen Heikal dalam bukunya Sejarah Muhammad.
Abu Thalib itu dia hanya memegang urusan siqaya (pengairan) tanpa mengurus rifada (makanan). Sekalipun dalam kemiskinannya itu, Abu Thalib mempunyai perasaan paling halus dan terhormat di kalangan Quraisy.
Dan tidak pula mengherankan kalau Abdul Muthalib menyerahkan asuhan Muhammad kemudian kepada Abu Thalib.
Abu Thalib mencintai kemenakannya itu sama seperti Abdul Muthalib juga. “Karena kecintaannya itu dia mendahulukan kemenakan daripada anak-anaknya sendiri,” katanya.
Budi pekerti Muhammad yang luhur, cerdas, suka berbakti dan baik hati, itulah yang lebih menarik hati pamannya.
Pernah pada suatu ketika ia akan pergi ke Syam membawa dagangan, ketika itu usia Muhammad baru 12 tahun mengingat sulitnya perjalanan menyeberangi padang pasir, tak terpikirkan olehnya akan membawa Muhammad.
Akan tetapi Muhammad yang dengan ikhlas menyatakan akan menemani pamannya itu, itu juga yang menghilangkan sikap ragu-ragu dalam hati Abu Thalib. Anak itu lalu turut serta dalam rombongan kafilah, hingga sampai di Bushra di sebelah selatan Syam.
Dalam buku-buku riwayat hidup Muhammad diceritakan, bahwa dalam perjalanan inilah dia bertemu dengan rahib Bahira, dan bahwa rahib itu telah melihat tanda-tanda kenabian padanya sesuai dengan petunjuk cerita-cerita Kristen.
Sebagian sumber menceritakan, bahwa rahib itu menasehatkan keluarganya supaya jangan terlampau dalam memasuki daerah Syam, sebab dikhawatirkan orang-orang Yahudi yang mengetahui tanda-tanda itu akan berbuat jahat terhadap dia.
-
RIAU05/12/2025 17:00 WIBPolda Riau Kirim Bantuan Gelombang Keempat untuk Penanganan Bencana di Sumatera, 3.459 Alat Kerja dikirim ke Aceh dan Sumbar
-
NASIONAL05/12/2025 11:00 WIBKalla Siap Layani Gugatan Baru GMTD di Kasus Sengketa Lahan
-
JABODETABEK05/12/2025 10:30 WIBHingga Kamis Malam Sejumlah Lokasi di Jakarta Utara Masih Terendam Banjir Rob
-
POLITIK05/12/2025 09:00 WIBImbas Bencana di Sumatera Komisi IV DPR Bentuk Panja Alih Fungsi Lahan
-
EKBIS05/12/2025 14:30 WIBPelni Siapkan Sembilan Kapal untuk Hadapi Libur Nataru
-
NUSANTARA05/12/2025 13:30 WIBDiberlakukan Contraflow, Tol Medan–Kualanamu–Tebing Tinggi Dapat Dilintasi
-
NASIONAL05/12/2025 14:00 WIBImbas Bencana Sumatera, Menhut Bakal Cabut 20 Izin PBPH
-
EKBIS05/12/2025 08:30 WIBTren Penurunan Harga Emas Hari ini Masih Berlajut

















