Berita
Akibat Tarik Menarik Sentimen, Harga Minyak Bergerak Dua Arah
AKTUALITAS.ID – Harga minyak bergerak dua arah pada akhir perdagangan Selasa (2/11) sore waktu AS atau Rabu (3/11) pagi WIB. Mengutip Antara, Rabu (3/11/2021), harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Desember turun 14 sen atau 0,2 persen ke level US$83,91 per barel. Semula WTI telah turun lebih dari US$1 per barel. Namun, minyak jenis […]
AKTUALITAS.ID – Harga minyak bergerak dua arah pada akhir perdagangan Selasa (2/11) sore waktu AS atau Rabu (3/11) pagi WIB.
Mengutip Antara, Rabu (3/11/2021), harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Desember turun 14 sen atau 0,2 persen ke level US$83,91 per barel. Semula WTI telah turun lebih dari US$1 per barel.
Namun, minyak jenis tersebut kembali menguat. Sementara itu, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Desember ditutup naik 1 sen ke level US$84,72 per barel, setelah diperdagangkan di wilayah negatif sepanjang sesi.
Pergerakan terjadi akibat tarik menarik sentimen antara aksi tunggu pasar terhadap data stok bahan bakar AS dan hasil keputusan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) atas kebijakan produksi minyak.
Sebagai informasi, analis dalam jajak pendapat Reuters memperkirakan data persediaan minyak mentah mingguan AS naik 1,6 juta barel. Kelompok industri American Petroleum Institute (API) akan merilis dua laporan pasokan pada minggu ini.
Di tengah sentimen itu, pasar juga menunggu keputusan produksi minyak dari OPEC+.
“Ada sedikit ketidakpastian tentang OPEC dan itu menahan pasar. Tapi kami rasa minyak masih dalam tren naik yang kuat.” kata Phil Flynn, seorang analis di Price Futures Group di Chicago.
Harga Brent telah melonjak lebih dari 60 persen pada tahun 2021. Brent mencapai level tertinggi tiga tahun di US$86,70 per barel pada minggu lalu akibat tertopang sentimen kenaikan permintaan minyak global yang telah pulih dari covid.
Penguatan juga ditopang kebijakan OPEC+ yang tak lekas mengubah kebijakan pemangkasan produksi minyak.
Negara konsumen minyak sebenarnya telah menekan OPEC+ untuk mengubah kebijakan produksi demi mengerem kenaikan harga minyak. Tetapi pada pertemuan Kamis (4/11) besok, OPEC+ diperkirakan tetap pada rencana mereka untuk meningkatkan produksi bulanan secara bertahap sebesar 400 riibu barel per hari.
-
NASIONAL13/12/2025 18:25 WIBMentan Amran Beri Motivasi Ribuan Kades se-Sulsel
-
POLITIK13/12/2025 18:00 WIBBanyak Kepala Daerah Terjerat Kasus Korupsi, Parpol Diminta Perbaiki Sistem Kaderisasi
-
DUNIA13/12/2025 17:30 WIBItalia Didesak untuk Akui Negara Palestina
-
NASIONAL13/12/2025 19:00 WIBPrabowo: Pemerintah Terus Memantau Perkembangan Situasi Daerah Bencana Sumatera dan AcehÂ
-
NASIONAL13/12/2025 15:00 WIBJAMKI Desak KPK Panggil Paksa Anggota DPR yang Mangkir dalam Kasus CSR BI – OJK
-
JABODETABEK13/12/2025 16:00 WIBJasad Pria Tersetrum Listrik Berhasil Dievakuasi Tim Gulkarmat
-
NASIONAL13/12/2025 06:00 WIBPurbaya: Tidak Akan Kirim Barang Ilegal untuk Korban Bencana
-
NASIONAL13/12/2025 07:00 WIBPAN Desak Revisi UU Migas untuk Mempercepat Investasi di Sektor Miga

















