Kolaborasi dengan GNI, ITDC Bentuk Paguyuban Pedagang Asongan di KEK Mandalika


AKTUALITAS.ID – Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) terus melakukan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika atau The Mandalika.

Perusahaan member InJourney Group itu memutuskan untuk berkolaborasi dengan Yayasan Gugah Nurani Indonesia (GNI).

Kolaorasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pedagang asongan dan memberikan edukasi bagi tumbuh kembang anak di kawasan The Mandalika.

Yayasan GNI merupakan organisasi pemberdayaan non-pemerintah yang berbasis pada tujuan Sustainable Development Goals (SDGs).

Kerja sama ini diawali dengan proses assessment peserta dan kegiatan Focus Group Discussion (FGD), dengan melibatkan koordinator pedagang asongan.

Pemerintah desa setempat, yakni Desa Rembitan dan Desa Kuta juga turut dilibatkan.

Hasil dari FGD yang dilakukan dengan para koordinator pedagang asongan dan pemerintah desa mengungkapkan komitmen bersama untuk membentuk Paguyuban Pedagang Asongan yang legal dan berbadan hukum.

Paguyuban Pedagang Asongan yang akan dibentuk ini berfungsi sebagai wadah koordinasi dan advokasi bagi para pedagang asongan di kawasan The Mandalika.

General Manager The Mandalika, Molin Duwanno mengatakan ini adalah bentuk Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) pihaknya.

“Kerja sama ini adalah TJSL ITDC yang bernama Program Pembentukan Pusat Belajar Anak & Pembinaan Pedagang Kaki Lima di Bazaar Mandalika & Kuta Beach Park,” kaya Molin.

“Kami berkomitmen untuk mendukung perkembangan ekonomi lokal, memastikan kesejahteraan para pedagang asongan, dan menjaga integrasi kawasan The Mandalika.”

“Kami selaku pengelola kawasan The Mandalika akan berperan aktif untuk membantu para pedagang asongan dalam berbagai hal, mulai dari pendataan hingga advokasi untuk penertiban pedagang asongan,” sambungnya.

Diharapkan dengan terbentuknya paguyuban ini akan memberikan dampak positif.

Selain itu, ITDC juga menggelar sesi assessment peserta dari anak-anak pedagang asongan di Kawasan The Mandalika pada Kamis (21/9/2023).

Assessment dilakukan dengan edukasi dan metode bermain bersama yang dipandu oleh seorang pengajar sekaligus psikolog anak.

Pusat kegiatan belajar anak (child learning centre) yang dibentuk akan menjadi tempat bagi anak-anak pedagang asongan untuk belajar dan bermain, sehingga fokus mereka tidak hanya berdagang.

“Hal ini adalah langkah positif dalam mendukung pengembangan kawasan The Mandalika yang berkelanjutan dan inklusif,” ujar Molin.

“Dengan adanya paguyuban ini, diharapkan pedagang asongan dapat lebih sejahtera dan terlindungi.”

“Sementara kawasan The Mandalika akan terus berkembang menjadi destinasi pariwisata yang menarik,” tandasnya. (Red)

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>