3 Penyebab Tidak Terkabulnya Doa Bagi Hamba Allah


Ilustrasi. Berdoa (iStockphoto)

AKTUALITAS.ID – Doa dalam Islam dianggap sebagai sarana untuk memperkuat hubungan dengan Allah SWT, meminta pertolongan, serta memohon bantuan dan keberkahan-Nya dalam kehidupan sehari-hari.

Ketika seseorang menghadapi kesulitan, Allah mendorong setiap hamba-Nya untuk berdoa dan memohon, dan dalam hal ini, Allah akan mengabulkan setiap doa yang dipanjatkan. Meskipun demikian, terdapat hal-hal yang dapat menghalangi terkabulnya doa seseorang.

Dikutip dari laman NU Online, Syekh Khalid ibn Sulaiman menyebut empat faktor yang menyebabkan tidak terkabulnya doa. Berikut tiga di antaranya;

1. Makanan, Minuman, atau Pakaian yang Haram. 

Perintah ini tercantum dalam Quran Surat Al Mukminum ayat 51, Allah berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوْا مِنَ الطَّيِّبٰتِ وَاعْمَلُوْا صَالِحًاۗ اِنِّيْ بِمَا تَعْمَلُوْنَ عَلِيْمٌ ۗ

Artinya: “Wahai para rasul! Makanlah dari (makanan) yang baik-baik, dan kerjakanlah kebajikan. Sungguh, Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

2. Mengabaikan Kewajiban dan Melakukan Maksiat

Doa yang tidak terkabul juga dapat disebabkan oleh kelalaian dalam memenuhi kewajiban agama. Umat Muslim diingatkan akan pentingnya taat dan patuh terhadap perintah Allah sebagai langkah yang sangat sejalan.

Di antara kewajiban tersebut adalah amar ma’ruf dan nahi munkar. Hal ini ditandaskan oleh riwayat Hudzaifah. Disampaikannya bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَتَأْمُرُنَّ بِالمَعْرُوفِ وَلَتَنْهَوُنَّ عَنِ الْمُنْكَرِ أَوْ لَيُوشِكَنَّ اللَّهُ أَنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عِقَابًا مِنْهُ ثُمَّ تَدْعُونَهُ فَلاَ يُسْتَجَابُ لَكُمْ 

Artinya, “Demi Dzat yang menggenggam jiwaku, perintahlah yang makruf oleh kalian dan cegahlah yang munkar, atau Allah nyaris menurunkan siksaan kepada kalian karenanya (tidak amar makruf dan tidak nahyi munkar), sehingga kalian berdoa tidak dikabulkan,” (HR At-Tirmidzi).

Dari hadis tersebut, kita memahami pentingnya umat muslim menjalankan perintah amar ma’ruf dan nahi munkar untuk mencegah keburukan.

Keburukan ini bisa mengakibatkan penolakan terhadap doa yang dipanjatkan, karena kurangnya pelaksanaan perintah amar ma’ruf dan nahi munkar, serta meningkatnya perilaku yang menyimpang dari ajaran agama.

3. Doa yang Mengandung Dosa

Doa yang tidak terkabul juga bisa disebabkan karena doa yang kita panjatkan mengandung unsur dosa. 

Ini menunjukkan pentingnya menyadari isi doa yang kita ucapkan, agar tidak mengandung hal-hal yang tidak diinginkan atau menyimpang dari ketentuan agama. Hal diingatkan oleh Rasulullah SAW melalui hadits Abu Sa‘id:

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو اللَّهَ بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيْهَا إثمٌ، وَلَا قَطِيْعَةُ رَحِمٍ إِلَّا اسْتَجَابَ لَهُ فَهُوَ مِنْ دَعْوَتِهِ عَلَى إِحْدَى ثَلَاثٍ: إِمَّا أَنْ يُعَجَّلَ لَهُ فِي الدُّنْيَا ، وَإِمَّا أَنْ تُدَّخَرَ (يُؤَخَّرَ) فِي الْآخِرَةِ ، وَإِمَّا أَنْ يُدْفَعَ عَنْهُ مِنَ الْبَلَاءِ مِثْلُهَا 

Artinya, “Tidaklah seorang Muslim berdoa kepada Allah dengan suatu doa yang tidak mengandung dosa dan pemutusan silaturahim kecuali Dia akan mengabulkannya. Namun, posisi dia terhadap doanya tak terlepas dari tiga keadaan, baik doanya disegerakan pengabulannya di dunia, disimpan atau diakhirkan di akhirat, atau dipakai untuk menolak petaka yang akan menimpanya,” (HR Ath-Thabrani).  (RAFI)

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>