Connect with us

DUNIA

Kim Jong Un Pamer Kapal Selam Nuklir Baru, Ancaman Bagi Korsel dan AS?

Aktualitas.id -

Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, photo/Korean Cental News Agency

AKTUALITAS.ID – Korea Utara mengumumkan peluncuran kapal selam bertenaga nuklir untuk pertama kalinya, sebuah langkah yang dipandang sebagai ancaman baru bagi Korea Selatan dan Amerika Serikat. Foto-foto kapal selam ini dirilis oleh kantor berita pemerintah KCNA pada Sabtu (8/3/2025), menunjukkan pemimpin Kim Jong Un mengunjungi galangan kapal tempat kapal selam tersebut sedang dibangun.

Kapal selam yang disebut sebagai “kapal selam berpemandu rudal strategis bertenaga nuklir” ini diperkirakan berbobot sekitar 6.000 hingga 7.000 ton dan dapat membawa sekitar 10 rudal berkemampuan nuklir. Meskipun rincian lebih lanjut tidak diungkapkan, para ahli menilai kapal selam ini akan menjadi ancaman signifikan terhadap Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Menurut Moon Keun Sik, seorang ahli kapal selam Korea Selatan, kapal selam ini akan memberikan kemampuan baru bagi Korut dalam meluncurkan serangan dari bawah air, yang akan menyulitkan deteksi dan menghadirkan ancaman strategis.

Sementara itu, Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Brian Hughes, menyatakan bahwa pihak AS telah mengetahui pembangunan kapal selam ini namun belum memiliki informasi lebih lanjut, seraya menegaskan komitmen AS untuk mendorong denuklirisasi Korea Utara.

Kapal selam nuklir ini merupakan bagian dari ambisi besar Kim Jong Un untuk memperkuat kekuatan militer Korut, yang juga mencakup pengembangan rudal balistik antarbenua dan senjata hipersonik. Keberhasilan Korut dalam mengembangkan kapal selam nuklir ini semakin menambah ketegangan di kawasan tersebut, sementara dunia mempertanyakan dari mana Korut mendapatkan teknologi dan sumber daya untuk mencapainya, dengan beberapa spekulasi yang menyebutkan kemungkinan adanya dukungan dari Rusia.

Bersamaan dengan pengumuman ini, para pakar memperkirakan bahwa Korut dapat melakukan uji coba kapal selam nuklir ini dalam waktu satu atau dua tahun mendatang, yang akan semakin mengubah dinamika ancaman militer di kawasan Asia Timur. (Mun/ Ari Wibowo)

TRENDING