DUNIA
Menlu AS dan G7 Sepakat Cegah Iran Miliki Nuklir
AKTUALITAS.ID – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio mengadakan pertemuan penting dengan para menteri luar negeri negara-negara G7 pada Rabu (25/6/2025), di sela-sela KTT NATO di Den Haag. Dalam pertemuan tersebut, seluruh pihak sepakat bahwa Iran tidak boleh mengembangkan atau memiliki senjata nuklir.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Tammy Bruce, menyampaikan bahwa diskusi difokuskan pada respons tegas Presiden AS Donald Trump terhadap program nuklir Iran.
“Mereka sepakat Iran tidak akan pernah mengembangkan atau memperoleh senjata nuklir, dan meninjau langkah selanjutnya untuk mempromosikan perdamaian yang langgeng antara Israel dan Iran,” ujar Bruce dalam pernyataannya.
Selain isu nuklir Iran, para menteri luar negeri G7 juga membahas keamanan regional lainnya, termasuk situasi di Selat Taiwan dan peningkatan ketegangan di Laut China Selatan. Mereka menekankan pentingnya menjaga kawasan Indo-Pasifik tetap bebas dan terbuka, serta mempererat kerja sama untuk menghadapi potensi ancaman dari aktivitas China yang dianggap mengganggu stabilitas kawasan.
Perang 12 Hari Iran-Israel Berakhir
Ketegangan antara Iran dan Israel meningkat tajam sejak 13 Juni lalu, ketika Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap sejumlah target di Iran, dengan tuduhan bahwa Teheran sedang mengembangkan program nuklir militer rahasia. Iran membalas dengan meluncurkan serangan terhadap instalasi militer Israel.
Konflik kemudian melibatkan Amerika Serikat pada 22 Juni, ketika Negeri Paman Sam menggempur tiga fasilitas nuklir utama Iran di Natanz, Fordow, dan Isfahan. Sebagai respons, Iran meluncurkan serangan rudal ke Pangkalan Udara Al Udeid milik AS di Qatar pada 23 Juni.
Namun di hari yang sama, Presiden Trump mengumumkan kabar mengejutkan: Israel dan Iran telah menyepakati gencatan senjata yang akan mengakhiri 12 hari pertempuran sengit.
“Gencatan senjata ini mulai berlaku pada Selasa (24/6), dan saya mendesak kedua belah pihak untuk mematuhinya,” kata Trump.
Langkah diplomatik ini disambut sebagai perkembangan signifikan di tengah meningkatnya kekhawatiran global terhadap eskalasi konflik di Timur Tengah dan risiko penyebaran senjata nuklir. (ARI WIBOWO/DIN)
-
POLITIK28/10/2025 19:00 WIBKPP-DEM Gelar Diskusi Media Bahas Digitalisasi Pemilu Bareng KPU, Bawaslu dan Kemkomdigi
-
FOTO29/10/2025 05:13 WIBFOTO: Aksi Peduli Biruni Foundation di Hari Sumpah Pemuda
-
NASIONAL28/10/2025 18:00 WIBLBP, Berpeluang Dipanggil KPK dalam Kasus Whoosh
-
OLAHRAGA28/10/2025 19:30 WIBPengamat: Kembalinya Shin Tae-yong Bukan Solusi, Justru Bisa Jadi Masalah
-
NUSANTARA28/10/2025 16:00 WIBIntesitas Hujan Masih Tinggi, Banjir Kembali Genangi Kota Semarang
-
EKBIS29/10/2025 10:30 WIBKurs Rupiah Hari Ini 29 Oktober 2025 Tertekan, Dolar AS Menguat Jelang FOMC
-
NASIONAL28/10/2025 20:01 WIBDukung Prajurit, Kemen PU Serahkan Aset Rp2,29 T ke Kemenhan
-
OLAHRAGA28/10/2025 20:30 WIBPSSI Janji Umumkan Pelatih Baru Timnas Sebelum Maret 2026

















