Connect with us

EKBIS

Harga Emas Antam Hari Ini: Turun Rp 13.000 per Gram

Aktualitas.id -

Ilustrasi, Dok:aktualitas.id/Agus Priatna

AKTUALITAS.ID – Harga emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mengalami penurunan pada perdagangan Rabu (26/2/2025). Hari ini, harga emas Antam lebih murah Rp 13.000 menjadi Rp 1.694.000 per gram dibandingkan kemarin yang tercatat Rp 1.707.000 per gram.

Penurunan juga terjadi pada harga emas Antam buyback, yang juga turun Rp 13.000. Harga emas Antam buyback hari ini dibanderol Rp 1.544.000. Harga buyback ini adalah jika Anda ingin menjual emas, Antam akan membelinya di harga tersebut per gram.

Sebelumnya, rekor harga emas Antam tertinggi berada di angka Rp 1.708.000 per gram yang dicetak pada Kamis, 20 Februari 2025. Sedangkan harga emas Antam buyback tertinggi berada di angka Rp 1.558.000 per gram.

Perubahan harga emas Antam dipengaruhi oleh sejumlah faktor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Pemahaman mengenai faktor-faktor ini sangat penting bagi mereka yang berencana untuk berinvestasi dalam emas Antam.

Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Anda dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Hingga pukul 07.58 WIB, kepingan emas Antam sebagian besar masih tersedia untuk lokasi di butik Logam Mulia Gedung Antam Jakarta.

Daftar Harga Emas Antam

Berikut rincian harga emas Antam hari ini di butik emas Gedung Antam, melansir laman logammulia.com:

Harga emas 0,5 gram: Rp 897.500
Harga emas 1 gram: Rp 1.694.000
Harga emas 2 gram: Rp 3.328.000
Harga emas 3 gram: Rp 4.967.000
Harga emas 5 gram: Rp 8.245.000
Harga emas 10 gram: Rp 16.435.000
Harga emas 25 gram: Rp 40.962.000
Harga emas 50 gram: Rp 81.845.000
Harga emas 100 gram: Rp 163.612.000
Harga emas 250 gram: Rp 408.765.000
Harga emas 500 gram: Rp 817.320.000
Harga emas 1.000 gram: Rp 1.634.600.000

Harga emas turun ke level terendah dalam lebih dari seminggu pada hari Selasa (Rabu waktu Jakarta). Harga emas dunia anjlok karena investor membukukan keuntungan setelah mencapai rekor tertinggi pada sesi sebelumnya di tengah kekhawatiran yang berkelanjutan mengenai ketidakstabilan seputar rencana tarif. (Mun/Yan Kusuma)

TRENDING