NUSANTARA
Polisi Ciduk Tiga Wartawan Gadungan Usai Peras Pejabat Desa Rp15 Juta di Aceh

AKTUALITAS.ID – Tiga pria yang mengaku sebagai wartawan ditangkap aparat kepolisian setelah diduga melakukan pemerasan terhadap aparatur Desa Musara Pakat, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, Aceh. Mereka memaksa korban menyerahkan uang sebesar Rp15 juta dengan ancaman akan menyebarkan isu penyalahgunaan Dana Desa ke media sosial dan pemberitaan daring.
Ketiga pelaku masing-masing berinisial A, AYZN, dan KH, kini telah diamankan oleh pihak Polres Bener Meriah. Modus yang digunakan ketiganya adalah dengan mengintimidasi aparat desa agar memberikan “uang damai”, guna mencegah pemberitaan negatif soal dugaan penyalahgunaan anggaran desa.
Para terduga pelaku memeras korban dengan meminta uang damai. Bila tidak diberi, mereka mengancam akan memviralkan dugaan penyalahgunaan Dana Desa,” ungkap Kapolres Bener Meriah, AKBP Aris Cai Dwi Susanto, Kamis (24/4/2025).
Peristiwa ini bermula saat ketiga pelaku mendatangi kantor desa pada 22 April 2025, dan dilanjutkan dengan pertemuan informal di sebuah warung kopi di Desa Pante Raya keesokan harinya. Di sana, mereka menarik salah satu perangkat desa ke belakang warung dan menyampaikan ancaman langsung.
Merasa terdesak dan takut akan pencemaran nama baik, aparat desa akhirnya menyerahkan uang Rp5 juta secara tunai, dan berjanji akan mentransfer sisanya. Namun, korban kemudian memutuskan untuk melapor ke pihak berwajib.
Polisi segera turun tangan dan menangkap para pelaku di lokasi kejadian. Bersama mereka, disita sejumlah barang bukti, termasuk uang tunai Rp5 juta dan tiga unit ponsel yang digunakan dalam proses pemerasan.
Kapolres Aris menyatakan ketiganya kini ditahan di sel Polres Bener Meriah dan sedang menjalani proses penyidikan lebih lanjut. Mereka dijerat dengan Pasal 368 KUHP tentang tindak pidana pemerasan, yang ancaman hukumannya maksimal 9 tahun penjara.
Kami masih mendalami asal-usul para pelaku. Yang pasti, mereka bukan warga Bener Meriah,” tambah Aris.
Kasus ini menambah panjang daftar penyalahgunaan profesi wartawan sebagai kedok untuk tindakan kriminal. Polisi mengimbau kepada seluruh aparat desa dan masyarakat agar tidak mudah takut dan tunduk terhadap intimidasi, serta melaporkan setiap upaya pemerasan ke aparat kepolisian.
Wartawan sejati bekerja dengan kode etik jurnalistik, bukan dengan ancaman dan pemerasan, tegas AKBP Aris. (Mun/Yan Kusuma)
-
FOTO16/05/2025 18:21 WIB
FOTO: Respon Situasi Perekonomian Nasional, ITL Trisakti Gelar Beras Murah Untuk Warga
-
NUSANTARA16/05/2025 15:00 WIB
Kapal Bermuatan Sabu Hampir 2 Ton Berhasil Diamankan
-
NASIONAL16/05/2025 16:30 WIB
Disebut Sebagai Aktor Intelektual Hasto Terkejut
-
FOTO16/05/2025 15:57 WIB
FOTO: Meraup Cuan Budidaya Ikan Lele di Tengah Kota
-
DUNIA16/05/2025 14:00 WIB
Indonesia Siap Jadi Juru Damai India-Pakistan
-
NUSANTARA16/05/2025 14:30 WIB
Tersangka Kasus Kematian Mahasiswi PPDS Undip Resmi Ditahan
-
NASIONAL16/05/2025 16:00 WIB
Senjata dan Amunisi Terkait Aksi Terorisme Dimusnahkan
-
NUSANTARA16/05/2025 17:00 WIB
Dugaan Minta Proyek Rp5 Triliun Chandra Asri Mulai Diselidiki Polisi