DUNIA
Siaga Tinggi! Iran Ancam Balas Keras Jika Wilayahnya Diserang AS

AKTUALITAS.ID – Iran secara tegas menolak tuntutan Amerika Serikat untuk melakukan negosiasi langsung terkait program nuklirnya. Penolakan ini diungkapkan oleh seorang pejabat senior Iran yang menolak disebutkan namanya, di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan Timur Tengah.
Meskipun menolak permintaan Presiden AS Donald Trump untuk berdialog secara langsung, Iran memberikan sinyal pintu untuk perundingan tidak langsung tetap terbuka, dengan Oman kembali disebut sebagai mediator potensial. Oman selama ini dikenal sebagai jalur komunikasi yang netral antara negara-negara yang berselisih.
“Perundingan tidak langsung menawarkan kesempatan untuk mengevaluasi keseriusan Washington tentang solusi politik dengan Iran,” ujar pejabat senior Iran tersebut, seperti dikutip dari Reuters pada Minggu (6/4/2025). Ia menambahkan jalur diplomasi ini mungkin akan “berbatu,” namun perundingan semacam itu dapat segera dimulai jika pesan yang disampaikan AS menunjukkan dukungan yang nyata.
Di sisi lain, Iran juga menyampaikan peringatan keras kepada sejumlah negara tetangga yang menjadi tuan rumah bagi pangkalan militer AS. Negara-negara seperti Irak, Kuwait, Uni Emirat Arab, Qatar, Turki, dan Bahrain telah menerima pemberitahuan dari Iran segala bentuk dukungan terhadap potensi serangan AS terhadap Iran, termasuk penggunaan wilayah udara atau wilayah mereka oleh militer AS, akan dianggap sebagai tindakan permusuhan.
“Tindakan seperti itu akan menimbulkan konsekuensi yang berat bagi mereka,” tegas pejabat tersebut, seraya menambahkan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei telah memerintahkan angkatan bersenjata Iran untuk berada dalam kondisi siaga tinggi.
Peringatan Trump terkait opsi militer terhadap Iran telah memperkeruh suasana yang sudah tegang di kawasan, yang dipicu oleh konflik berkepanjangan di Gaza dan Lebanon, operasi militer di Yaman, perubahan kepemimpinan di Suriah, serta eskalasi ketegangan antara Israel dan Iran.
Kekhawatiran akan meluasnya konflik regional sangat dirasakan oleh negara-negara di sekitar Teluk Persia, sebuah jalur perairan strategis yang berbatasan dengan Iran dan negara-negara monarki Arab sekutu AS yang menjadi pusat lalu lintas sebagian besar pasokan minyak global.
Sebelumnya, media pemerintah Iran melaporkan Kuwait telah memberikan jaminan kepada Iran bahwa mereka tidak akan mengizinkan wilayahnya digunakan untuk tindakan agresif terhadap negara lain. Sementara itu, sekutu Iran, Rusia, juga telah menyatakan ketidaksetujuannya terhadap ancaman serangan militer AS dan menyerukan semua pihak untuk menahan diri. (Mun/Yan Kusuma)
-
JABODETABEK17/06/2025 20:30 WIB
UI Terima 1.602 Mahasiswa Lewat Jalur PPKB 2025, Termasuk dari Wilayah 3T
-
OLAHRAGA17/06/2025 21:00 WIB
PON Bela Diri 2025 Digelar di Kudus, KONI Gandeng Djarum Foundation
-
POLITIK17/06/2025 22:30 WIB
DKPP Pecat Komisioner KPU Madiun, Terbukti Rangkap Jabatan Pengurus Partai
-
JABODETABEK18/06/2025 09:45 WIB
Proposal Perdamaian Ditolak Meski Utang Sudah Dilunasi, Diduga Ada Konflik Kepentingan Kreditor Afiliasi
-
DUNIA17/06/2025 22:00 WIB
21 Negara Islam Serukan Gencatan Senjata dan Kecam Agresi Israel ke Iran
-
FOTO17/06/2025 22:15 WIB
FOTO: Diskusi KWP Bersama DPR Bahas RUU Penyiaran
-
DUNIA18/06/2025 10:15 WIB
Langit Teheran Membara: Israel Kembali Gempur Iran dengan 60 Pesawat Tempur
-
JABODETABEK18/06/2025 05:30 WIB
Waspada Cuaca Ekstrem! Petir dan Hujan Guyur Jabodetabek Rabu 18 Juni 2025