Berita
Iran Bantah Tuduhan Kirim Peralatan Militer dan Senjat ke Armenia
Iran membantah tuduhan bahwa pihaknya mengirimkan senjata dan peralatan militer ke Armenia. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh, mengatakan truk yang diduga membawa senjata dari Iran ke Armenia sebenarnya mengangkut produk komersial. Melansir Middle East Monitor, Selasa (29/9), menanggapi pertanyaan jurnalis, Saeed menjelaskan bahwa pejabat Iran selalu memeriksa pengiriman yang melintasi perbatasan dengan […]
Iran membantah tuduhan bahwa pihaknya mengirimkan senjata dan peralatan militer ke Armenia.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh, mengatakan truk yang diduga membawa senjata dari Iran ke Armenia sebenarnya mengangkut produk komersial.
Melansir Middle East Monitor, Selasa (29/9), menanggapi pertanyaan jurnalis, Saeed menjelaskan bahwa pejabat Iran selalu memeriksa pengiriman yang melintasi perbatasan dengan cermat.
Dia bersikeras bahwa pihak berwenang tidak akan mengizinkan senjata dan amunisi melewati negara itu. Dia pun memastikan bahwa barang-barang non-militer sedang diangkut dari Iran ke negara tetangga seperti biasa.
Bentrokan antara Armenia dan Azerbaijan kembali pecah pada MInggu (27/9) setlah pasukan Armenia menembaki lingkungan sipil di wilayah Azerbaijan timur.
Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengatakan serangan tersebut menimbulkan korban sipil. Selain itu, juga menimbulkan kerusakan infrastruktur sipil yang cukup parah di sejumlah desa yang mengalami bombardir serangan hebat.
Hingga saat ini kedua pihak menolak usulan pembicaraan damai yang diserukan oleh berbagai negara di dunia. Sejak 1992, Armenia menduduki sekitar 20 persen wilayah Azerbaijan, termasuk wilayah Nagorno-Karabakh.
Lihat juga: Perang Armenia-Azerbaijan Tewaskan 98 Orang, PBB Desak Setop
Presiden Azerbaijan Ilkham Aliyev mengatakan kepada saluran TV Rusia, Rossia 1 bahwa negaranya telah berkomitmen untuk merundingkan resolusi tetapi Armenia menghalangi proses tersebut.
“Perdana menteri Armenia secara terbuka menyatakan bahwa Karabakh adalah (bagian dari) Armenia, titik. Dalam hal ini, proses negosiasi seperti apa yang dapat kita bicarakan,” kata Aliev dilansir dari Associated Press.
Sementara itu, Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan mengatakan sangat sulit untuk berbicara tentang negosiasi ketika operasi militer sedang berlangsung di wilayah tersebut.
- Multimedia23 jam lalu
FOTO: Pemerintah Siapkan Rumah Singgah Sementara untuk Korban Kebakaran Kemayoran
- Multimedia18 jam lalu
FOTO: Peluncuran Buku Tantangan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di Indonesia
- POLITIK22 jam lalu
Megawati Sebut Ada Pihak yang Ingin Ganggu Kongres PDIP Tahun Depan
- EkBis22 jam lalu
Pasar Kripto Kompak Melesat, Bitcoin Cs Balik US$100k
- EkBis23 jam lalu
Utang AS “Terbang ke Langit”, Tembus Rp 575.000 Triliun
- Dunia21 jam lalu
AS dan Israel Menolak Seruan Majelis UMUM PBB soal Gencatan Senjata Tanpa Syarat di Gaza
- Nasional24 jam lalu
Menko AHY Usulkan Transmigran Jadi Komcad untuk Topang Pertahanan Wilayah Perbatasan
- Jabodetabek11 jam lalu
Jumat, Layanan SIM Keliling Hadir di Lima Lokasi Jakarta