Berita
Paripurna DPR, PKS Pertanyakan Apakah Abu Janda Dibayar Negara?
AKTUALITAS.ID – Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Al Muzzammil Yusuf, melayangkan interupsi terkait pegiat media sosial, Permadi Arya alias Abu Janda, dalam Rapat Paripurna DPR RI, Rabu (10/2/2021). Dalam interupsinya, ia mempertanyakan apakah Abu Janda dalam aktivitasnya sebagai pegiat media sosial atau influencer menerima bayaran yang bersumber dari Anggaran […]
 
																								
												
												
											AKTUALITAS.ID – Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Al Muzzammil Yusuf, melayangkan interupsi terkait pegiat media sosial, Permadi Arya alias Abu Janda, dalam Rapat Paripurna DPR RI, Rabu (10/2/2021).
Dalam interupsinya, ia mempertanyakan apakah Abu Janda dalam aktivitasnya sebagai pegiat media sosial atau influencer menerima bayaran yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Pertanyaan itu dilayangkan Muzzammil setelah sebelumnya memaparkan temuan Indonesian Corruption Watch (ICW) pada Agustus 2020 yang membeberkan bahwa pemerintah menggelontorkan anggaran puluhan miliar untuk influencer.
“Pertama apakah Permadi Arya dibayar dengan anggaran APBN?” tanya Muzzammil.
Selanjutnya, ia menyoroti tentang konten Abu Janda di media sosial yang kerap bernuansa rasialisme dan menistakan agama tertentu. Ketua DPP PKS itu kemudian mempertanyakan apakah sistem demokrasi di Indonesia akan dibangun dengan sosok seperti Abu Janda.
“Kedua, apakah demokrasi kita akan dibangun dengan influencer dengan karakter seperti Permadi Arya? Yang beberapa videonya tuduhan rasialis dan penistaan agama,” katanya.
Lebih lanjut, Muzzammil menyinggung kasus hukum yang kini dihadapi Abu Janda terkait dugaan tindak rasialisme terhadap mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai serta dugaan ujaran kebencian terhadap agama Islam.
“Terkait dengan isu agama, khususnya isu Islam, saya kutip ucapan yang bersangkutan, ‘Islam itu agama yang arogan’. Komentar pada periode sebelumnya ‘Terorisme punya agama, agamanya Islam’. Untuk selengkapnya silakan melihat medsos yang bersangkutan,” ucap Muzammil.
Ia melanjutkan, Abu Janda sudah kerap dipolisikan, namun proses hukumnya selalu mandek tanpa kejelasan. Menurutnya, situasi itu menimbulkan kesan di publik bahwa pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki kekebalan hukum.
Abu Janda dan Natalius PigaiAbu Janda dan Natalius Pigai Foto: dok istimewa
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad selaku pimpinan Rapat Paripurna sempat merespons interupsi Muzzammil itu.
Menurutnya, pernyataan Muzammil sudah jelas dan bisa dimengerti oleh pihak-pihak yang menyimaknya.
“Apa yang sudah disampaikan sudah jelas dan bagi yang menyimak dapat menerima atau mengerti apa yang dimaksudkan,” kata Dasco, tanpa mengelaborasi lebih lanjut jawabannya.
Abu Janda diketahui terseret dua kasus di kepolisian saat ini, yakni terkait dugaan rasialisme terhadap Natalius Pigai dan dugaan penistaan agama terkait unggahannya menyinggung ‘Islam arogan’.
Meski sudah sempat diperiksa polisi, Abu Janda belum ditetapkan sebagai tersangka.
- 
																	   EKBIS31/10/2025 10:30 WIB EKBIS31/10/2025 10:30 WIBHarga Komoditas Hari ini Cabai Rawit Rp40.600/Kg dan Telur Ayam Rp31.500/kg 
- 
																	   EKBIS31/10/2025 08:30 WIB EKBIS31/10/2025 08:30 WIBRupiah Menguat Jadi Rp16.620 Per Dolar AS 
- 
																	   NASIONAL31/10/2025 05:30 WIB NASIONAL31/10/2025 05:30 WIBJaga “Choke Point”, Indonesia Akan Produksi 30 Kapal Selam Nirawak 
- 
																	   OLAHRAGA31/10/2025 11:00 WIB OLAHRAGA31/10/2025 11:00 WIBJanice/Aldila Melaju ke Perempat Final WTA 250 
- 
																	   POLITIK31/10/2025 11:30 WIB POLITIK31/10/2025 11:30 WIBAnggota DPR: Penurunan BPIH Harus Diikuti Dengan Mutu Pelayanan Haji 
- 
																	   NASIONAL31/10/2025 09:00 WIB NASIONAL31/10/2025 09:00 WIBPrabowo: Cari Skema Terbaik Atasi Whoosh 
- 
																	   OTOTEK31/10/2025 10:00 WIB OTOTEK31/10/2025 10:00 WIBBaterai 7.000mAh dan DesainTipis, Realme 15T 5G Rilis di Indonesia 
- 
																	   NASIONAL31/10/2025 12:00 WIB NASIONAL31/10/2025 12:00 WIBKPK Buka Suara Alasan Periksa Anggota DPR Rajiv di Cirebon 

 
																	
																															 
									 
																	 
									 
																	 
									 
																	 
									 
																	 
									











 
											 
											 
											 
											 
											 
											




