Lawan Pemerintah, Morales Serukan Rakyat Sipil Angkat Senjata


Presiden Bolivia Evo Morales

Mantan Presiden Bolivia yang kini tinggal di pengasingan, Evo Morales, kemarin menyerukan rakyat membentuk kelompok bersenjata. Seruan Morales itu dibocorkan ke radio publik Bolivia.

Dalam wawancara dengan Reuters, Morales yang kini berada di pengasingan di Argentina, membenarkan suara yang terdengar di radio itu adalah suara dirinya. Dia menyerukan rakyat angkat senjata membentuk kelompok milisi “seperti di Venezuela”.

Dia mengatakan rakyat punya hak untuk mempertahankan diri jika pemerintahan baru menyerang mereka. Dia menuturkan yang dimaksud bukanlah senjata seperti pistol atau senapan.

“Di Bolivia kalau angkatan bersenjata menembaki rakyat, membunuh rakyat, maka rakyat punya hak untuk mengorganisir keamanan,” kata dia kepada Reuters.

“Kita bukan bicara soal senjata macam pistol, tapi seperti katapel,” kata dia.

“Di lain waktu mereka (kelompok ini) disebut milisi. Di waktu lain mereka disebut serikat keamanan atau serikat polisi dan di lain tempat disebut pertahanan masyarakat. Ini bukan hal baru.”

Dalam rekaman yang dirilis stasiun radio Kawsachun Coca Tropico, Morales mengatakan dia dan pendukungnya selama ini terlalu mempercayai pemilu tahun lalu dan harusnya mereka punya rencana B.

Morales meninggalkan Bolivia setelah terjadi kekisruhan politik dipicu kemenangannya pada pemilu.

Mantan petani cokelat yang memimpin Bolivia selama hampir 14 tahun itu mencari suaka ke Meksiko pada pertengahan November lalu dan kemudian pindah ke Argentina.

Morales melarikan diri setelah mendapat tekanan dari angkatan bersenjata usai Organisasi Negara Amerika menemukan kecurangan pada pemilu presiden Oktober lalu yang dimenangkan Morales.

Sejak itu dia menyebut peristiwa itu sebagai kudeta. Sedikitnya 29 orang tewas dalam bentrokan antara polisi dengan demonstran.

Presiden sementara Bolivia, Janine Anez, mantan senator dan rival politik Morales menyebut rekaman suara di radio itu memperlihatkan “perdamaian, rekonsiliasi, dan demokrasi tidak pernah menjadi pilihan bagi dia.”

Desember lalu jaksa Bolivia mengeluarkan surat penangkapan bagi Morales atas tuduhan penghasutan dan terorisme.

Tuduhan itu berdasarkan tudingan pemerintahan Anez yang menyebut Morales menggalang pemblokiran jalan di Bolivia. Morales membantah tuduhan itu.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>