Karena Pandemi Corona, AS Batalkan Latihan Perang dengan Filipina


US ARMY, FOTO/ EPA

Pasukan militer Amerika Serikat telah membatalkan latihan perang tahunan berskala besar dengan Filipina karena pandemi virus corona.

Melansir CNN Philippines, Jumat (27/3), kepala komando Indo-Pasifik AS Laksamana Phil Davidson mengatakan, keputusan untuk membatalkan latihan militer ini dilakukan demi kepentingan para pasukan.

Davidson menyebut pembatalan latihan juga beriringan dengan pembatasan perjalanan yang diberlakukan kedua negara untuk mencegah penyebaran virus corona.

“Mengingat keadaan luar biasa seputar pandemi Covid-19 dan demi kepentingan kesehatan dan keselamatan pasukan kedua negara, akan bijaksana untuk membatalkan Balikatan 2020,” ucap Davidson.

Latihan Balikatan atau ‘bahu-membahu’ merupakan latihan rutin angkatan bersenjata Filipina. Pasukan militer akan mendapat pelatihan seputar operasi anti-terorisme, perencanaan aksi krisis, dan pengembangan prosedur internal.

Balikatan tahun ini dijadwalkan berlangsung pada 4 hingga 15 Mei dan akan melibatkan lebih dari 10 ribu pasukan dari kedua negara dengan tambahan sedikit rombongan dari Australia.

Dilaporkan AFP, tentara AS yang dilibatkan dalam latihan tahunan tersebut biasanya didatangkan dari pangkalan militer di Jepang dan Korea Selatan.

Pelaksanaan Balikatan juga diatur dalam perjanjian internasional antara kedua negara, yakni Perjanjian Kunjungan Pasukan, yang telah dihentikan sementara oleh Presiden Filipina Rodrigo Duterte sejak Februari lalu. Penangguhan perjanjian tersebut berlaku selama 180 hari sejak pemberitahuan.

“Kami berada dalam waktu yang luar biasa dan jelas kami akan menempatkan banyak orang dalam bahaya seandainya kami melaksanakan Balikatan,” kata direktur latihan Filipina, Laksamana Muda Adelius Bordado.

Saat ini AS menjadi negara dengan jumlah kasus virus corona terbanyak di seluruh dunia, dengan lebih dari 85.500 pasien dan kematian lebih dari 1.200 orang.

Sementara itu, Filipina mengonfirmasi sekitar 700 kasus karena terbatasnya kapasitas pemeriksaan. Selain warga sipil, virus corona juga dilaporkan telah menginfeksi kepala militer Jenderal Felimon Santos.