Berita
Didik Mukrianto: Program Kartu Prakerja Perlu Diawasi Secara Ketat
AKTUALITAS.ID – Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Didik Mukrianto, mengatakan, pelaksanaan program Kartu Prakerja perlu diawasi secara ketat. Menurut dia, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) maupun Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) perlu dilibatkan dalam mengawasi Kartu Prakerja. “Untuk memantau setiap transaksi keuangan khususnya pihak-pihak atau perusahaan dan pengusaha yang terlibat dan […]

AKTUALITAS.ID – Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Didik Mukrianto, mengatakan, pelaksanaan program Kartu Prakerja perlu diawasi secara ketat. Menurut dia, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) maupun Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) perlu dilibatkan dalam mengawasi Kartu Prakerja.
“Untuk memantau setiap transaksi keuangan khususnya pihak-pihak atau perusahaan dan pengusaha yang terlibat dan atau terafiliasi dalam pelaksanaan Kartu Prakerja ini,” ujarnya, Minggu (3/5/2020).
Didik mengatakan, pengawasan secara ketat diperlukan karena program ini menggunakan anggaran sebesar Rp 20 triliun. Nantinya anggaran itu disalurkan untuk 5,6 juta pekerja penerima manfaat guna mengikuti pelatihan. Dari anggaran tersebut, sebesar Rp 5,6 triliun dialokasikan kepada lembaga pelatihan dan platform digital yang terlibat dalam program Kartu Prakerja.
“Bahkan, penyedia platform digital tersebut sebagai mitra Kartu Prakerja keberadaannya tidak melalui mekanisme lelang,” ucap Didik.
Menurut Didik, proses eksekusi program tersebut untuk beberapa hal masih dianggap tidak transparan dan akuntabel. Untuk itu, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) juga dinilai perlu dilibatkan untuk mengaudit program ini. Selain itu, kepolisian, kejaksaan, inspektorat, dan masyarakat juga harus aktif mengawasinya.
“Dengan pengawasan dini tersebut, saya berharap apabila ada yang nyata-nyata melakukan penyimpangan, penyalahgunaan kewenangan, dan melakukan korupsi,” katanya.
Pemerintah diketahui memastikan pelatihan dalam program Kartu Prakerja juga diberikan dalam skema offline, di samping online, sesudah penanganan Covid 19 rampung. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, pelatihan dalam bentuk online merupakan satu-satunya opsi yang dimiliki pemerintah untuk momentum pandemi Covid 19 saat ini.
“Pelatihan saat sekarang dalam situasi Covid 19 adalah online. Tidak semua bujet itu akan ditumpuk di online, tetapi nanti akan dibuka saat Covid-19 selesai dan direlaksasi akan dimulai pelatihan offline,” ujar Airlangga.
-
FOTO10/05/2025 20:27 WIB
FOTO: UAS dan Rocky Gerung Tanam Pohon di Mapolda Riau
-
OLAHRAGA10/05/2025 22:00 WIB
Indonesia Pastikan Gelar Juara Ganda Campuran di Taiwan Open 2025
-
OLAHRAGA10/05/2025 17:30 WIB
Piala Dunia Wanita 2031 Akan Diikuti 48 Tim, FIFA Resmi Umumkan Perluasan Peserta
-
EKBIS10/05/2025 18:30 WIB
Hadapi Libur Panjang, KAI Tambah Hampir 10 Ribu Kursi Per Hari
-
EKBIS10/05/2025 16:30 WIB
Peneliti UI Apresiasi Perjalanan Bulog 58 Tahun, Tumbuh dan Tangguh Sebagai Pilar Utama Capaian Swasembada
-
DUNIA10/05/2025 14:00 WIB
Iran Beri Peringatan Membara ke Israel dan AS: Serangan Kalian Buka “Gerbang Neraka”
-
NUSANTARA10/05/2025 14:30 WIB
Lapas Muara Beliti “Over Capacity” Pasca Ricuh, 1.084 Napi Dijaga Hanya 86 Petugas
-
OLAHRAGA10/05/2025 16:00 WIB
Timnas Futsal Putri Indonesia Tahan Imbang Thailand, Peluang Lolos Masih Terbuka!