Berita
Gara-gara Wabah, Menag Sebut Arab Saudi Pernah Menutup Ibadah Haji
AKTUALITAS.ID – Kementerian Agama RI memastikan pemerintah Indonesia tidak memberangkatkan jemaah haji tahun 1441 H/2020. Keputusan ini disampaikan Menteri Agama RI Fachrul Razi dalam keterangan pers secara virtual di Jakarta, Selasa, (2/6/2020). Menag mengatakan persiapan haji yang sudah mendesak di tengah ketidakpastian kapan akses ke Arab Saudi dibuka, serta risiko penularan yang tinggi jika tetap […]
AKTUALITAS.ID – Kementerian Agama RI memastikan pemerintah Indonesia tidak memberangkatkan jemaah haji tahun 1441 H/2020. Keputusan ini disampaikan Menteri Agama RI Fachrul Razi dalam keterangan pers secara virtual di Jakarta, Selasa, (2/6/2020).
Menag mengatakan persiapan haji yang sudah mendesak di tengah ketidakpastian kapan akses ke Arab Saudi dibuka, serta risiko penularan yang tinggi jika tetap memberangkatkan jemaah haji di tengah pandemi, menjadi pertimbangan pemerintah membatalkan keberangkatan haji tahun 2020.
“Berdasarkan kenyataan tersebut, pemerintah memutuskan tidak memberangkatkan jemaah haji 1441 Hijriah atau tahun 2020,” kata Menag Fachrul Razi.
Menurutnya, keputusan pembatalan pemberangkatan jemaah haji Indonesia tahun 2020 sudah melalui kajian mendalam, termasuk konsultasi dengan Majelis Ulama Indonesia, membahas dari tinjauan syariat, serta berkomunikasi dengan Komisi VIII DPR RI dalam hal regulasi dan anggaran.
Sebelumnya, Menag memaparkan penyelenggaraan ibadah haji di masa lalu saat terjadinya wabah menular menimbulkan banyak korban, dimana puluhan ribu jemaah haji jadi korban. Karenanya, Arab Saudi pernah menutup beberapa kali penyelenggaraan ibadah haji.
“Kita tahu bahwa Arab Saudi pernah menutup haji tahun 1814 karena wabah ta’un, 1837 dan 1858 karena wabah epidemic; 1892 karena wabah kolera; 1987 karena wabah meningitis. Indonesia juga pernah menutup karena pertimbangan agresi belanda 1946, 1947 dan 1948,” ujarnya.
Menag menegeaskan apabila pemerintah tetap memberangkatkan calon jemaah haji Indonesia pada tahun ini akan mempunyai resiko keselamatan yang sangat besar di tengah wabah pandemi corona atau Covid-19 yang melanda dunia saat ini.
“Jika jemaah haji dipaksakan berangkat, ada risiko amat besar yaitu menyangkut keselamatan jiwa dan kesulitan ibadah. Meski dipaksakan pun tidak mungkin karena Arab Saudi tak kunjung membuka akses,” tegasnya.
-
Multimedia7 jam lalu
FOTO: Bawaslu RI Gelar Deklarasi Kampanye Pilkada Damai 2024
-
Multimedia4 jam lalu
FOTO: Simulasi Pemungutan Suara Pilkada Jakarta di Gambir
-
EkBis6 jam lalu
Gaikindo Optimistis Kenaikan PPN Tak Goyahkan Sektor Otomotif di 2025
-
Olahraga9 jam lalu
Marc Marquez dan Alex Marquez, Bidik Podium di Seri Penutup MotoGP 2024
-
Ragam12 jam lalu
Antusiasme Tinggi, SEVENTEEN Tambah Jadwal Konser di Jakarta
-
Ragam10 jam lalu
Studi: Stres Psikologis pada Ibu Hamil Tingkatkan Risiko Epilepsi pada Anak
-
Dunia24 jam lalu
Bitcoin Tembus 1,77 Triliun Dolar AS, Jadi Alternatif Investasi Potensial
-
POLITIK4 jam lalu
Mardiono Siap Maju Jadi Ketua Umum PPP Jika Diberi Amanah