Berita
Buntut Kritik Perang Yaman, Bahrain Minta Warga Negaranya Segera Tinggalkan Lebanon
Kementerian Luar Negeri Bahrain pada Selasa meminta warga negaranya di Lebanon meninggalkan negara tersebut segera, seperti dilaporkan kantor berita pemerintah. Seruan ini dilakukan setelah pada akhir Oktober Kerajaan Bahrain memerintahkan dubes Lebanon meninggalkan negara tersebut dalam waktu dua hari setelah seorang menteri Lebanon mengkritik perang Yaman. Demikian dilansir Al Arabiya, Rabu (3/11). Pengusiran dilakukan setelah langkah yang […]

Kementerian Luar Negeri Bahrain pada Selasa meminta warga negaranya di Lebanon meninggalkan negara tersebut segera, seperti dilaporkan kantor berita pemerintah.
Seruan ini dilakukan setelah pada akhir Oktober Kerajaan Bahrain memerintahkan dubes Lebanon meninggalkan negara tersebut dalam waktu dua hari setelah seorang menteri Lebanon mengkritik perang Yaman. Demikian dilansir Al Arabiya, Rabu (3/11).
Pengusiran dilakukan setelah langkah yang sama dilakukan Arab Saudi, termasuk melarang seluruh kegiatan impor dari Lebanon. Pada Jumat pekan lalu, pengusiran duta besar juga dilakukan Kuwait.
Ketegangan dimulai setelah muncul tayangan pekan lalu di mana seorang menteri mengkritik koalisi yang dipimpin Saudi dalam perang Yaman.
Menteri Informasi Lebanon, George Kordahi melontarkan kritik terkait perang yang dipimpin Saudi terhadap pemberontak Huthi di Yaman. Dia mengatakan wawancara televisi itu direkam lebih dari sebulan sebelum dia ditunjuk menjadi menteri.
Kordahi mengatakan Huthi yang didukung Iran “membela diri mereka, untuk melawan agresi eksternal”.
Mantan pembawa acara TV itu juga mengatakan perang yang berlangsung lama itu “sia-sia” dan menyerukan segera diakhiri, yang menyinggung pasukan koalisi pimpinan Saudi. Kordahi mengatakan komentarnya merupakan pendapat pribadi dan dilontarkan sebelum bergabung dengan pemerintah, tapi dia menampik diperas oleh pihak manapun.
Dalam sebuah pernyataan pada Jumat malam, Perdana Menteri Lebanon Najib Makati menyesali langkah Saudi tersebut.
“Kami juga meminta para saudara pemimpin Arab untuk bekerja dan membantu mengatasi krisis ini dalam rangka menjaga persatuan Arab,” jelasnya.
Awal pekan ini, Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Bahrain memanggil dubes mereka untuk Lebanon sebagai respons atas pernyataan tersebut, sementara enam negara Dewan Kerjasama Teluk (GCC) dan Oman serta Qatar mengecam pernyataan Kordahi.
Ada juga seruan dari pro pemimpin Saudi agar Kordahi dicopot dari pemerintahan.
-
POLITIK17/06/2025 22:30 WIB
DKPP Pecat Komisioner KPU Madiun, Terbukti Rangkap Jabatan Pengurus Partai
-
JABODETABEK18/06/2025 09:45 WIB
Proposal Perdamaian Ditolak Meski Utang Sudah Dilunasi, Diduga Ada Konflik Kepentingan Kreditor Afiliasi
-
DUNIA17/06/2025 22:00 WIB
21 Negara Islam Serukan Gencatan Senjata dan Kecam Agresi Israel ke Iran
-
FOTO17/06/2025 22:15 WIB
FOTO: Diskusi KWP Bersama DPR Bahas RUU Penyiaran
-
DUNIA18/06/2025 10:15 WIB
Langit Teheran Membara: Israel Kembali Gempur Iran dengan 60 Pesawat Tempur
-
RAGAM18/06/2025 01:00 WIB
Arbani Yasiz dan Raissa Ramadhani Resmi Bertunangan, Momen Manis Diunggah di Instagram
-
JABODETABEK18/06/2025 05:30 WIB
Waspada Cuaca Ekstrem! Petir dan Hujan Guyur Jabodetabek Rabu 18 Juni 2025
-
NUSANTARA17/06/2025 21:30 WIB
924 ASN Baru Resmi Bergabung, Bupati Kayong Utara: Ini Amanah dan Pengabdian