Sebarkan Informasi Pemilu 2024, KPU Gandeng Aplikasi TikTok


Ilustrasi. Gedung Komisi Pemilihan Umum RI (IST)

AKTUALITAS.ID – Komisi Pemilihan Umum (KPU) menjalin kerjasama dengan aplikasi media sosial TikTok guna menyebarkan informasi mengenai pemilu 2024 yang kredibel.

Hal tersebut diambil oleh KPU lantaran lebih dari 50 persen pemilih pada Pemilu 2024 merupakan pemilih muda sehingga gaya komunikasi dan pilihan media yang digunakan menjadi sesuatu yang penting diperhatikan untuk menyebarkan informasi pemilu.

“Dalam riset-riset yang kami baca, di antaranya yang populer diakses itu adalah TikTok. Oleh karena itu, menjadi sesuatu yang strategis ketika KPU bekerja sama dengan TikTok untuk menyebarluaskan perkembangan informasi kepemiluan,” kata Ketua KPU Hasyim Asy’ari dalam keterangannya, Rabu, (15/11/2023).

Atas kerjasama tersebut, Hasyim berharap TikTok menyiapkan strategi kebijakan internal untuk mencegah penyebaran disinformasi, hoaks, atau fitnah, khususnya mengenai konten-konten kepemiluan. Hal itu penting mengingat pengguna TikTok jumlahnya banyak.

“Kami harapkan karena begitu banyaknya konten orang yang mengunggah lewat TikTok maka penting juga kalau sudah mulai masuk konten-konten kepemiluan. Kami berharap TikTok juga menyiapkan berbagai macam strategi policy (kebijakan) di internal,” ucapnya.

Hasyim juga berharap TikTok menjadi penyaring sekaligus penerang apabila ada informasi miring. Dengan begitu, para pengguna tidak terombang-ambing atau bingung dengan konten yang menyesatkan tersebut.

“Kalau ada informasi yang miring-miring, enggak benar, itu TikTok menjadi bagian yang mempublikasikan, menginformasikan tentang ‘Informasi yang benar itu si ini, bukan yang itu’ sehingga orang tidak terombang-ambing, tidak bingung,” ucap Hasyim. 

Ia mengatakan KPU diberi mandat untuk menyampaikan perkembangan informasi penyelenggaraan pemilu kepada masyarakat. Informasi yang disampaikan merupakan informasi positif yang bisa mendorong keyakinan di masyarakat bahwa pemilu dilaksanakan dengan berkualitas, berintegritas, dan demokratis.

“Oleh karena itu, tentu pilihan metode, pilihan media, menjadi sesuatu yang strategis, untuk menyampaikan pesan-pesan kepemiluan ke publik,” pungkasnya. (Rafi)

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>