BMKG: Penurunan Titik Panas Terdeteksi di Kaltim, Kewaspadaan Tetap Diperlukan


Arsip - Petugas sedang memadamkan karhutla di Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kaltim. (Pusdalops Kabupaten PPU)

AKTUALITAS.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan mengonfirmasi bahwa jumlah titik panas di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami penurunan dari 169 titik pada Jumat (12/4) menjadi 161 titik pada Sabtu (13/4). 

Menurut Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan BMKG Balikpapan, Diyan Novrida, sebaran titik panas tersebut terpantau mulai pukul 01.00 hingga 17.00 WITA.

Novrida juga menyampaikan bahwa sebanyak 161 titik panas telah dilaporkan ke pihak terkait, termasuk Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta Dinas Penyelamatan dan Pemadaman Kebakaran baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Hal ini bertujuan untuk memastikan tindakan pencegahan sesuai prosedur dapat dilakukan dengan tepat waktu.

Titik panas tersebar di enam daerah, dengan jumlah terbanyak terpantau di Kutai Timur (75 titik), diikuti oleh Kutai Kartanegara (56 titik) dan Kutai Barat (11 titik). Meskipun demikian, beberapa kecamatan seperti Bontang Selatan, Penajam, dan beberapa kecamatan di Kutai Barat memiliki tingkat kepercayaan menengah terhadap titik panas.

Novrida menegaskan pentingnya tetap waspada meskipun terjadi penurunan jumlah titik panas. Cuaca panas yang berkepanjangan dapat meningkatkan risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla), khususnya karena kemungkinan dahan, ranting, dan daun yang mengering menjadi rentan terhadap kebakaran.

“Dalam beberapa hari terakhir, beberapa kawasan masih mengalami cuaca panas, sehingga perlu kewaspadaan ekstra dari semua pihak untuk mencegah terjadinya kebakaran,” ujar Novrida.

Situasi ini membutuhkan kerja sama antara berbagai pihak serta kesadaran bersama untuk tidak melakukan pembakaran saat mengelola lahan. Dengan demikian, diharapkan risiko karhutla dapat diminimalisir dan keamanan lingkungan dapat terjaga.(YAN KUSUMA/RAFI)

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>