Connect with us

JABODETABEK

Intimidasi Purnawirawan Polri, Ormas di Pasar Kramat Jati Diciduk

Aktualitas.id -

Ilustrasi, Foto:Ist

AKTUALITAS.ID – Aparat kepolisian dari Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditkrimum) Polda Metro Jaya bergerak cepat menangkap seorang anggota organisasi masyarakat (ormas) yang diduga melakukan intimidasi terhadap seorang purnawirawan Polri yang menjabat sebagai kepala sekuriti Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur.

Kabar penangkapan tersebut dibenarkan oleh Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly. “Pelaku sudah ditangkap oleh Ditkrimum Polda Metro Jaya,” ujarnya kepada wartawan pada Rabu (14/5/2025).

Meski demikian, Kombes Nicolas belum memberikan informasi lebih detail mengenai identitas pelaku maupun jumlah pelaku yang berhasil diamankan. Pihaknya menyerahkan informasi lebih lanjut kepada Polda Metro Jaya.

Kasus ini mencuat setelah viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan seorang pria, yang diduga anggota ormas, sedang berteriak dan mengintimidasi seorang pria lain yang belakangan diketahui merupakan kepala sekuriti Pasar Induk Kramat Jati. Dalam keterangan unggahan di akun Instagram @warungjurnalis, disebutkan kepala sekuriti tersebut adalah seorang purnawirawan Polri.

Kapolsek Kramat Jati, Kompol Rusit Malak, sebelumnya telah membenarkan terjadinya peristiwa intimidasi tersebut. Menurutnya, kejadian itu terjadi pada Sabtu (10/5/2025) sekitar pukul 19.00 WIB. Pihaknya juga telah menerima laporan dari korban dan tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut.

“Masih dalam penyelidikan kami. Yang bersangkutan sudah buat laporan, kami tindak lanjuti,” kata Kompol Rusit. Ia juga membenarkan korban intimidasi tersebut adalah seorang purnawirawan Polri yang menjabat sebagai Kepala Keamanan di Pasar Induk Kramat Jati.

Penangkapan pelaku ini menunjukkan respons cepat aparat kepolisian dalam menindak tegas aksi premanisme dan intimidasi, terutama terhadap aparat penegak hukum maupun purnawirawan. Kasus ini menjadi perhatian publik dan diharapkan memberikan efek jera bagi oknum ormas maupun preman lainnya agar tidak melakukan tindakan serupa. (Yan Kusuma/Mun)

TRENDING