Connect with us

JABODETABEK

Berteduh di Gubuk Sawah, 4 Petani Serang Tewas Disambar Petir

Aktualitas.id -

Ilustrasi, Dok: aktualitas.id - ai

AKTUALITAS.ID – Sembilan petani di Kecamatan Kasemen, Kota Serang, tersambar petir saat berada di area persawahan pada Selasa (2/12/2025) sore. Empat orang dilaporkan meninggal dunia, sementara lima lainnya mengalami luka akibat insiden yang terjadi saat hujan lebat disertai petir.

Peristiwa nahas itu terjadi ketika para petani sedang berteduh di sebuah gubuk di tengah sawah. Petir menyambar secara tiba-tiba dan mengenai rombongan tersebut.

Wali Kota Serang, Budi Rustandi, langsung menjenguk korban yang dirawat di Rumah Sakit Drajat dan RSUD Kota Serang. Ia juga mendatangi rumah duka korban yang meninggal dunia.

“Di RS Drajat ada tiga korban, satu tidak tertolong. Satu lagi tadi sudah pulang dan sekarang berada di masjid. Setelah itu saya bergeser ke RSUD Kota Serang. Di sana ada lima korban, tiga tidak tertolong dan dua masih dirawat. Ternyata total korbannya bukan delapan, tetapi sembilan orang,” ujar Budi, Rabu (3/12/2025).

Budi menjelaskan bahwa masih ada satu korban yang belum bersedia dirujuk ke rumah sakit. Ia menyebut pemerintah bersama aparat akan berusaha membujuk agar korban mau mendapat perawatan medis.

“Insyaallah nanti Pak Lurah bersama Pak Erwin, warga, dan Pak Kapolsek akan membantu membujuk agar korban dibawa ke rumah sakit,” katanya.

Selain itu, Budi mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem. Ia menegaskan bahwa intensitas hujan disertai petir di wilayah Serang meningkat dalam beberapa hari terakhir.

“Saya mengimbau masyarakat, jika cuaca sedang tidak baik, lebih baik tetap berada di rumah. Bulan Desember ini masyaallah, banyak sekali kejadian bencana. Kita berharap Kota Serang tetap aman dan selalu mendapat perlindungan dari Allah SWT,” ujarnya.

Peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk tidak berteduh di tempat terbuka atau bangunan tanpa penangkal petir saat terjadi cuaca buruk, terutama bagi warga yang beraktivitas di area persawahan. (Yan Kusuma/Mun)

TRENDING