AKTUALITAS.ID — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah (Jateng) telah menyalurkan bantuan air bersih kepada 24 kabupaten/kota yang terdampak kekeringan di wilayah tersebut. Hingga saat ini, setidaknya 6,3 juta liter air bersih telah didistribusikan ke daerah-daerah yang paling terdampak oleh musim kemarau.
Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Jateng, Muhamad Chomsul, mengungkapkan bahwa bantuan ini telah menjangkau 91 kecamatan dan 193 desa yang tersebar di seluruh wilayah yang membutuhkan. “Dalam dua bulan terakhir, kami telah mendistribusikan sekitar 6.346.000 liter air bersih,” ujarnya di Semarang pada Selasa (21/8/2024).
Beberapa daerah yang menerima bantuan air bersih antara lain Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Purworejo, Kebumen, Klaten, Pemalang, Kendal, Pati, Blora, Temanggung, Banyumas, dan Grobogan. Di antara daerah-daerah tersebut, Kabupaten Grobogan menjadi wilayah yang paling parah terdampak dengan 53 desa yang telah menerima distribusi air.
“Dari data yang ada, wilayah yang paling parah terdampak kekeringan adalah Kabupaten Grobogan, dengan 53 desa yang sudah menerima droping air,” kata Chomsul. Ia juga menambahkan bahwa Kabupaten Cilacap, Pati, Banyumas, Purworejo, dan Blora juga mengalami dampak signifikan dari kekeringan.
Sebagai langkah antisipasi menghadapi musim kemarau, BPBD Jateng bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait telah melakukan berbagai persiapan sejak awal tahun. Upaya tersebut mencakup koordinasi untuk pengelolaan sumber air seperti waduk dan embung yang kapasitasnya menurun akibat fenomena El Nino.
“Kami juga bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk mencari sumber air alternatif, seperti sumur dalam, serta melakukan pengelolaan pola tanam yang disesuaikan dengan kondisi kemarau,” jelas Chomsul.
Selain itu, BPBD Jateng telah mendirikan posko pendampingan untuk 35 kabupaten/kota dan berkoordinasi intensif dengan OPD terkait, termasuk Dinas Kehutanan dan Dinas Pertanian, untuk menangani dampak kekeringan. Kerja sama dengan CSR (Corporate Social Responsibility) dan Baznas juga dilakukan untuk membantu pemenuhan kebutuhan air bersih di wilayah yang terdampak.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, diharapkan pasokan air bersih dapat terus terjaga dan mampu mengurangi dampak kekeringan yang melanda sejumlah wilayah di Jawa Tengah. (KAISAR/RAFI)