OTOTEK
Kemkomdigi Siapkan “Blacklist Raksasa” Cegah Transaksi Judi Online
AKTUALITAS.ID — Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) mengungkapkan upaya masif untuk membasmi praktik judi online dengan membentuk basis data daftar hitam (blacklist) yang mencakup ratusan ribu nomor rekening serta puluhan ribu nomor ponsel yang terindikasi terlibat dalam aktivitas pidana.
“Rekening-rekening yang dicurigai itu termasuk rekening yang digunakan untuk transaksi judi online,” ujar Direktur Pengawasan Sertifikasi dan Transaksi Elektronik Kemkomdigi, Teguh Arifiyadi, dalam konferensi pers di Jakarta Pusat, Kamis (3/7/2025).
Data blacklist tersebut kini telah terhubung ke lebih dari 30 platform keuangan digital. Ketika pengguna mencoba melakukan transfer ke rekening yang masuk daftar, sistem akan memberikan notifikasi peringatan berdasarkan data dari Kemkomdigi.
“Jadi saat kita hendak mengirim uang, akan muncul notifikasi peringatan. Salah satu sumbernya adalah database blacklist nomor rekening atau nomor seluler yang telah kami identifikasi,” jelas Teguh.
Tak berhenti sampai di situ, Kemkomdigi juga tengah mengembangkan cakupan daftar hitam ini dengan memasukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK), alamat email, hingga dompet kripto. Dengan langkah ini, pelaku kejahatan digital yang mencoba membuka rekening baru di lembaga keuangan lain akan langsung terdeteksi dan ditolak.
“Ini akan menjadi database raksasa berisi berbagai informasi yang digunakan dalam tindak pidana. Harapannya, siapa pun yang pernah terlibat, jika mencoba membuka rekening baru, sistem akan langsung menolak,” tambah Teguh.
Sementara itu, hingga pertengahan Juni 2025, Kemkomdigi telah berhasil menurunkan lebih dari 2 juta situs judi online di Indonesia. Namun, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menegaskan bahwa pemblokiran situs bukanlah langkah utama dalam pemberantasan judol.
“Yang lebih penting adalah edukasi publik. Masyarakat harus paham dan bersatu melawan praktik judi online. Pemutusan akses itu hanya jangka pendek. Solusi jangka panjang adalah perubahan perilaku,” ujar Meutya dalam kesempatan terpisah.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi nasional yang lebih luas untuk menghapus praktik judi daring yang marak menyasar masyarakat Indonesia melalui berbagai platform digital. (YAN KUSUMA/DIN)
-
POLITIK13/12/2025 18:00 WIBBanyak Kepala Daerah Terjerat Kasus Korupsi, Parpol Diminta Perbaiki Sistem Kaderisasi
-
DUNIA13/12/2025 17:30 WIBItalia Didesak untuk Akui Negara Palestina
-
NASIONAL13/12/2025 18:25 WIBMentan Amran Beri Motivasi Ribuan Kades se-Sulsel
-
NASIONAL13/12/2025 19:00 WIBPrabowo: Pemerintah Terus Memantau Perkembangan Situasi Daerah Bencana Sumatera dan Aceh
-
NASIONAL13/12/2025 15:00 WIBJAMKI Desak KPK Panggil Paksa Anggota DPR yang Mangkir dalam Kasus CSR BI – OJK
-
JABODETABEK13/12/2025 16:00 WIBJasad Pria Tersetrum Listrik Berhasil Dievakuasi Tim Gulkarmat
-
OLAHRAGA13/12/2025 17:00 WIBTim Senam Indonesia Berhasil Meraih Empat Medali SEA Games 2025
-
NASIONAL13/12/2025 06:00 WIBPurbaya: Tidak Akan Kirim Barang Ilegal untuk Korban Bencana

















