Connect with us

RAGAM

Perjuangan Kartini dari Surat ke Surat hingga Jadi Simbol Emansipasi

Aktualitas.id -

RA Kartini(WIKIMEDIA COMMONS/GPL FDL)

AKTUALITAS.ID – Bangsa Indonesia memperingati Hari Kartini, sebuah momen penting yang menggugah kesadaran akan pentingnya peran perempuan dalam kemajuan bangsa.

Hari ini bukan hanya perayaan simbolik, melainkan pengingat atas perjuangan seorang perempuan luar biasa bernama Raden Ajeng Kartini, yang telah menyalakan api emansipasi di masa ketika perempuan dibatasi oleh adat dan tradisi.

Raden Ajeng Kartini lahir pada 21 April 1879 di Jepara, Jawa Tengah. Ia merupakan putri dari keluarga bangsawan Jawa yang memberinya kesempatan mengenyam pendidikan dasar di sekolah Belanda.

Namun, seperti banyak perempuan pada masanya, ia harus berhenti sekolah pada usia muda dan menjalani masa pingitan. Di tengah keterbatasan ruang gerak, Kartini tetap haus ilmu. Ia melanjutkan pendidikannya secara otodidak melalui buku, surat kabar, dan korespondensi dengan teman-teman dari Eropa.

Dalam surat-suratnya, ia menuliskan kegelisahan terhadap nasib perempuan yang tidak memiliki akses pendidikan dan hak menentukan masa depan. Pemikirannya melampaui zamannya—ia percaya bahwa perempuan harus memiliki kesempatan yang setara untuk belajar, berkarya, dan mengambil peran dalam masyarakat.

Surat-surat Kartini kemudian dihimpun dan diterbitkan menjadi buku berjudul “Habis Gelap Terbitlah Terang.” Buku ini menjadi simbol perjuangan perempuan Indonesia dan menggugah kesadaran akan pentingnya pendidikan dan kesetaraan.

Kartini tidak hanya menulis untuk dirinya sendiri, tetapi untuk membuka mata banyak orang akan potensi besar yang dimiliki perempuan, jika diberi kesempatan.

Penetapan tanggal 21 April sebagai Hari Kartini oleh Presiden Soekarno pada tahun 1964 menjadi bentuk penghormatan terhadap warisan pemikiran dan perjuangan Kartini.

Hingga kini, Hari Kartini dirayakan di seluruh penjuru Indonesia, dari sekolah-sekolah hingga kantor pemerintahan, sebagai peringatan terhadap pentingnya peran perempuan dalam berbagai bidang kehidupan.

Di era modern, nilai-nilai yang diperjuangkan Kartini tetap relevan—tentang pentingnya pendidikan, keadilan, dan kesetaraan gender.

Memperingati Hari Kartini bukan sekadar mengenakan kebaya atau mengadakan lomba, tetapi menjadi refleksi akan seberapa jauh bangsa ini bergerak menuju keadilan bagi perempuan.

Kartini adalah lambang dari semangat perubahan, dan setiap langkah perempuan hari ini adalah lanjutan dari jejak perjuangannya yang tak pernah padam. Selamat Hari Kartini! (Kiki Budi Hartawan)

TRENDING