Berita
Satu Tahun Dibuat Hancur Pandemi Covid-19, Harga Minyak Dunia Kini Tembus US$ 60/Barel
AKTUALITAS.ID – Satu tahun lamanya harga minyak dibuat hancur oleh pandemi COVID-19 karena permintaan BBM yang turun drastis. Namun kini harga minyak dunia kembali bangkit. Melansir CNN, Selasa (9/2/2020), minyak mentah berjangka Brent yang menjadi patokan global, telah menembus harga US$ 60 per barel. Angka itu merupakan level tertinggi sejak Januari 2020. Salah satu pendorong […]
AKTUALITAS.ID – Satu tahun lamanya harga minyak dibuat hancur oleh pandemi COVID-19 karena permintaan BBM yang turun drastis. Namun kini harga minyak dunia kembali bangkit.
Melansir CNN, Selasa (9/2/2020), minyak mentah berjangka Brent yang menjadi patokan global, telah menembus harga US$ 60 per barel. Angka itu merupakan level tertinggi sejak Januari 2020.
Salah satu pendorong kenaikan harga minyak mentah ini adalah pernyataan dari Presiden Joe Biden bahwa Amerika Serikat tidak akan mencabut sanksi terhadap Iran untuk menggiring negara itu kembali ke meja perundingan.
Harga minyak juga telah meningkat selama berbulan-bulan berkat optimisme bahwa vaksin virus corona akan meningkatkan permintaan. Dari sisi produsen juga menahan diri untuk tidak membanjiri pasar dengan pasokan.
“Dengan kasus COVID-19 yang sekarang menurun di wilayah tertentu, termasuk AS dan Inggris, akan ada secercah harapan bahwa yang terburuk sekarang telah berlalu, terutama ketika peluncuran vaksinasi meningkat,” kata ahli strategi komoditas ING Warren Patterson.
Selain itu ada juga tanda-tanda pemulihan permintaan di negara-negara dengan pertumbuhan tinggi seperti China, India dan Brasil.
Sementara itu, produsen sedang bekerja keras untuk menjaga pasokan agar dapat terus terjadi penurunan. Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya telah setuju untuk menjaga produksi lebih stabil secara luas pada Februari dan Maret. Arab Saudi mengatakan akan secara sukarela memangkas produksinya sebesar 1 juta barel per hari dari level Januari.
Sedangkan produsen minyak di Amerika Serikat, membutuhkan waktu lebih lama untuk kembali bekerja dengan cepat.
Secara keseluruhan, ini adalah kabar baik untuk harga minyak dunia. Tren tersebut telah mendukung saham perusahaan minyak seperti Exxon dan Chevron kembali bangkit sejak November. Meskipun saham mereka masih jauh dari harga normal sebelum pandemi melanda.
Namun dikhawatirkan penguatan ini hanya bersifat sementara. Sebab diperkirakan permintaan akan energi masih tetap rendah, sebab muncul varian virus corona baru.
AstraZeneca mengatakan bahwa vaksin COVID-19 tidak bisa menghalau varian virus baru yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan. Mereka sedang bekerja untuk mengembangkan vaksin versi baru yang dapat diterapkan pada musim gugur ini.
-
FOTO17/11/2025 08:31 WIBFOTO: Aksi Seniman Jalanan Dukung Produk UMKM Konveksi
-
NASIONAL17/11/2025 11:15 WIBWakil Ketua DPR RI: Sebut Program MBG Tak Perlu Ahli Gizi
-
OLAHRAGA17/11/2025 14:00 WIBKalahkan Jepang 0-1 Tim Sepak Bola CP Indonesia Melaju ke Semifinal
-
NASIONAL17/11/2025 07:00 WIBGuru Besar HTN: Lembaga Negara Semakin Tidak Patuh pada Putusan MK
-
EKBIS17/11/2025 09:30 WIBIHSG dan LQ45 Kompak Menguat Pagi Ini (17/11), Investor Uji Resisten 8.400
-
NASIONAL17/11/2025 10:00 WIBMKMK Pertanyakan Laporan Ijazah Palsu Arsul Sani ke Bareskrim Polri
-
RIAU17/11/2025 19:45 WIBPolda Riau Gelar Operasi Zebra Lancang Kuning 2025, Tekankan Edukasi, Keselamatan, dan Green Policing Jelang Operasi Lilin
-
JABODETABEK17/11/2025 05:30 WIBCuaca DKI Jakarta 17 November 2025: Hujan Sedang dan Petir di Beberapa Wilayah

















