Berita
Dalam Beberapa Hari, Ikan Mati di Waduk Jangari Cianjur Capai 200 Ton
AKTUALITAS.ID – Dinas Perikanan Peternakan dan Kelautan Kabupaten Cianjur di Provinsi Jawa Barat mencatat ikan di keramba jaring apung yang dalam beberapa hari terakhir mati secara massal di Waduk Jangari, Kecamatan Mande, beratnya total mencapai sekitar 200 ton. Kepala UPTD Jangari Dinas Perikanan Peternakan dan Kelautan Kabupaten Cianjur Budi Prayatna saat dihubungi dari Cianjur, Kamis, […]
AKTUALITAS.ID – Dinas Perikanan Peternakan dan Kelautan Kabupaten Cianjur di Provinsi Jawa Barat mencatat ikan di keramba jaring apung yang dalam beberapa hari terakhir mati secara massal di Waduk Jangari, Kecamatan Mande, beratnya total mencapai sekitar 200 ton.
Kepala UPTD Jangari Dinas Perikanan Peternakan dan Kelautan Kabupaten Cianjur Budi Prayatna saat dihubungi dari Cianjur, Kamis, mengatakan bahwa kematian massal ikan yang dalam beberapa hari terakhir terjadi di Waduk Jangari dipicu oleh tingginya curah hujan di bagian hulu, yang menyebabkan air sungai yang kotor mengalir ke Waduk Jangari dan Waduk Cirata.
“Kawasan waduk Jangari dan Cirata mendapat kiriman air kotor dari hulu sungai, sehingga menyebabkan ikan di dalam jaring terapung kekurangan air bersih, akibatnya ikan mati mendadak dalam jumlah besar,” katanya seperti dilansir Antara, Kamis (21/10/2021).
Ia menyarankan pembudi daya ikan mengurangi jumlah bibit ikan yang dipelihara pada musim tanam kedua, menjelang musim penghujan, guna menekan kerugian.
“Kami mengimbau petani lebih cepat memanen ikan saat perubahan musim terjadi agar tidak merugi,” katanya.
Kematian massal ikan di Waduk Jangari menimbulkan kerugian besar bagi pembudi daya ikan.
“Kalau dihitung lebih dari seratus jaring terapung yang mengalami ikan mati akibat upwelling. Hitungannya, satu jaring apung dapat menghasilkan puluhan ton ikan yang biasa dijual ke berbagai daerah, terutama Jabodetabek. Kalau ditotal kerugian petani mencapai miliaran rupiah dan ini terjadi hampir setiap tahun,” kata Jimi, pemilik jaring apung di Blok Cinenang, Kecamatan Mande.
“Kami juga bingung bagaimana cara mengantisipasinya, karena air sungai yang kotor masuk ke waduk,” katanya.
-
RIAU30/12/2025 22:50 WIBPolairud Polres Pelalawan Gagalkan Penyeludupan 2.450 Karung Bawang Ilegal
-
POLITIK31/12/2025 07:00 WIBEmpat Partai Besar Dukung Pilkada Lewat DPRD, Dede Yusuf: Komisi II Belum Ada Pembahasan
-
NUSANTARA31/12/2025 06:30 WIBWNA Australia Tewas Saat Diving di Tulamben Bali Setelah Lepas Regulator di Kedalaman 15 Meter
-
DUNIA30/12/2025 21:00 WIBOtorita Inggris Keluarkan Daftar Warning Tavel, Ada Indonesia
-
JABODETABEK30/12/2025 21:40 WIBRekayasa Lalu-lintas di Jakarta Saat Malam Tahun Baru
-
OLAHRAGA30/12/2025 22:15 WIBLiverpool Pecat Pelatih Aaron Briggs
-
EKBIS30/12/2025 21:30 WIBKabar Baik Untuk Petani, Pupuk Subsidi 2026 Sudah Bisa Ditebus Mulai 1 Januari
-
OASE31/12/2025 05:00 WIBKeutamaan Surat Al Kautsar: Kunci Syukur di Balik Nikmat yang Tak Terhitung

















