Connect with us

NASIONAL

PKB Ingatkan PBNU untuk Tidak Terlibat Politik

Aktualitas.id -

Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid. (Dok: PKB)

AKTUALITAS.ID – Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid, mengingatkan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk tetap berperan sebagai organisasi masyarakat (ormas) agama dan tidak terlibat dalam ranah politik. Jazilul menegaskan bahwa PKB dan PBNU adalah dua entitas yang berbeda dan masing-masing harus menjalankan perannya sesuai dengan amanah konstitusi.

“PBNU dan PKB adalah dua entitas yang berbeda. PBNU satu entitas, PKB satu entitas. Mari kita jaga jarak sesuai dengan konstitusi. Jadi, PBNU dan PKB tidak ada hubungannya, dua entitas yang berbeda,” ujar Jazilul kepada wartawan di Kantor DPP PKB, Jakarta, pada Selasa (6/8/2024).

Jazilul menjelaskan bahwa PBNU diatur oleh Undang-Undang Ormas, sedangkan PKB diatur oleh undang-undang partai politik, sehingga masing-masing harus menjaga jarak sesuai jalur masing-masing dan tidak membuat kericuhan.

“Yang satu diatur oleh Undang-Undang Ormas, yang satu diatur oleh parpol. Jaga jarak sesuai jalur masing-masing. Jangan bikin kisruh,” sambungnya.

Lebih lanjut, Jazilul menekankan bahwa tidak ada hubungan antara PKB dan PBNU. Ia menyatakan bahwa ketegangan yang muncul disebabkan oleh pihak-pihak tertentu yang membuat situasi kisruh.

“Orang tidak ada hubungan, kok panas. Ya karena ada yang membuat kisruh,” tegasnya.

Jazilul juga menuding pernyataan Sekretaris Jenderal PBNU, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), sebagai penyebab ketegangan, karena dinilai bertentangan dengan aturan PBNU sebagai ormas.

“Gus Ipul yang menyampaikan pembentukan tim untuk mengambil alih PKB, itu kan bikin kisruh. Itu bertentangan dengan aturan ormas dan aturan partai politik,” katanya.

Dia menambahkan bahwa Nahdlatul Ulama, berdasarkan Khitah 1926, seharusnya fokus pada jalur keagamaan dan kemasyarakatan tanpa terlibat dalam politik.

“Nahdlatul Ulama dikenal dengan Khitah 1926, bahwa NU ada di jalur keagamaan dan kemasyarakatan. Jangan cawe-cawe di politik,” tambah Jazilul.

Ketika ditanya apakah ada kemungkinan komunikasi antara PKB dan PBNU, Jazilul meminta PBNU untuk mencabut pernyataan yang dianggap menjatuhkan marwah partainya. 

“Cabut dulu pernyataan yang tidak jelas,” tutupnya. (YAN KUSUMA/RAFI)

TRENDING