Alhamdullilah, Guru Nining Akhirnya tak Tinggal di Toilet Lagi


Nining Suryati (45), guru honorer yang kisahnya viral di media sosial karena tinggal di sebelah water closet (WC) sekolah tempat ia mengajar yakni di SDN Karyabuana 3, Kecamatan Cigeulis, Pandeglang, Banten. / Laz Harfa

AKTUALITAS.ID – Kisah pilu Nining Suryani (44) kini telah berakhir. Dia adalah seorang guru honorer salah satu Sekolah Dasar di Pandeglang yang pada Juli lalu viral karena tinggal di toilet sekolah tempatnya mengajar. Rumah layak yang dirinya pikir hanya khayalannya saja ketika dua tahun tinggal di toilet, saat ini telah terwujud.

Suami guru Nining, Ebi (46) membenarkan telah selesainya pembangunan rumah untuk keluarganya itu. Dirinya mengungkapkan bahwa pembangunan rumah telah selesai sejak Kamis (5/9/2019) lalu.

“Alhamdulillah sudah selesai rumahnya, syukur saya terima kasih buat semuanya. Tapi sampai sekarang belum saya tempatin memang karena kita ngikutin kebiasaan di sini harus didoain dulu, diselamatin dulu,” terang Ebi, Minggu (8/9/2019).

Meski rumahnya sudah bisa dihuni, Ebi baru akan menempatinya setelah mengadakan ‘Selamatan’ atau pembacaan doa-doa di rumah tersebut yang akan dilakukan dalam waktu dekat. “Belum ketemu hari yang cocoknya, mungkin beberapa hari lagi lah,” ungkapnya.

Selama masa pembangunan rumah, Ebi dan istrinya tinggal di rumah orang tua Ebi. Sementara ruangan di samping toilet sekolah yang sebelumnya dipakai sebagai tempat tinggal, hanya digunakan untuk membuka warung kecil saja.

Sejak pemberitaan guru Nining pada Juli lalu viral di berbagai platform media, bantuan banyak mengalir untuk membantu guru Nining. Bahkan, guru Nining mendapatkan hadiah perjalanan Umroh gratis yang akan berangkat pada Oktober nanti.

“Oktober nanti baru mu berangkat, kemarin saya udah buat passportnya,” terang Ebi.

Dua tahun lamanya Nining yang mengajar di SD Negeri Karya buana 03, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, terpaksa harus tinggal di toilet sekolah tempatnya mengajar. Rumahnya yang rubuh dua tahun lalu karena telah reyot dimakan usia, membuat dirinya sekeluarga harus pindah dari rumah tersebut yang memang hanya tumah bilik bambu biasa.

Kondisi ekonomi Nining yang hanya seorang guru honorer dengan gaji Rp 350 ribu per bulan dan suaminya Ebi (46) yang bekerja serabutan, membuat dirinya urung untuk membenahi rumahnya yang roboh. Kesulitannya ditambah dengan fakta bahwa masih ada anak yang harus kedua orang tua itu cukupi kebutuhannya. Namun kisah pilu Nining dan keluarganya saat ini perlahan memudar, seiring simpul kesulitan yang perlahan terlepas.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>