AKTUALITAS,ID – Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap sejumlah terduga teroris dari tempat berbeda di wilayah Bogor, Depok dan Bekasi, Jawa Barat, pada Sabtu (26/10). Total ada lima terduga teroris lagi yang dicokok di dua tempat berbeda.
Pertama di kawasan Bekasi sebanyak tiga orang. Kapolres Metro Bekasi Kota, Komisaris Besar Polisi Indarto membenarkannya. Namun, terkait kronologis penangkapan dia tak bisa merinci. Pasalnya hal itu menurutnya adalah kewenangan Densus.
“Iya benar (ada penangkapan tiga terduga teroris di Bekasi),” kata dia saat dikonfirmasi, Sabtu 26 Oktober 2019.
Berdasar data yang berhasil dihimpun, ketiga terduga teroris yang diciduk di Bekasi ini adalah Jimmi Febrian, Rustam, dan Hendri Chaniago. Sama dengan terduga teroris bernama Suranto Giatmoko yang juga ditangkap hari ini di Bogor, ketiga terduga teroris ini berbaiat kepada Al Baghdadi.
Yang bersangkutan ikut dalam kegiatan pelatihan paramiliter yang dilakukan di Gunung Ciremai pada tanggal 29 Maret 2019. Kemudian, dia juga mengetahui pembuatan bom rakitan oleh Endang alias Pak Jenggot. Kemudian ada juga dua terduga teroris yang diciduk di kawasan Depok.
Hal ini dibenarkan oleh Direktur Reserse Kriminal Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Suyudi Ario Seto. Namun dia tak merinci kronologis penangkapan. Pasalnya kembali hal ini adalah wewenang Densus.
“Betul ada penangkapan (di Depok),” ujar Suyudi menambahkan.
Dari data yang dihimpun, mereka yang dicokok di Depok yaitu Budi Supriyadi dan Ali Ragusman. Budi mengikuti i’dad bersama kelompok Bowie dan Endang alias Jenggot di Gunung Ciremai dengan tujuan melakukan amaliyah.
Kemudian juga merencanakan dalam membantu kerusuhan Mako Brimob. Dia juga admin grup telegram Al Hijrah yang menyerukan untuk menyerang tamu negara pada tanggal 22 Mei 2019.
Sementara Ali diketahui berbaiat kepada Al Baghdadi di rumah terduga teroris Rio di Majalengka yang meninggal dunia. Dia sempat diperlihatkan oleh Rio material sejenis serbuk mesiu untuk merakit bom.
