Apakah Iblis yang Menggangu Nabi Adam Masih Hidup?


Ilustrasi Iblis

IMAM Ibnu Hajar menjelaskan bahwa kata Iblis merupakan penamaan ajami (non Arab) menurut mayoritas ulama. Sebagain lain mengatakan Iblis diambil dari kata Ablasa yang bermakna putus asa. Disebutkan, dia berputus asa dari Rahmat Allah Ta’ala lalu Allah mengusir dan melaknatnya. Namun hal ini tidak berdasar, sebab penamaan Iblis sudah disebutkan di Alquran sebelum peristiwa itu. Tetapi, ada riwayat dari Ibnu Abi Dunya dari Ibnu Abbas, bahwa dahulu ketika masih bersama Malaikat, namanya adalah Azazil, setelah itu menjadi Iblis. Riwayat ini menguatkan pendapat tersebut. (Fathul Bari, 6/339. Darul Fikr)

Allah Taala berfirman: “Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada Para Malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam, Maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, Maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil Dia dan turanan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Kahfi: 50)

Ayat ini menjadi sanggahan bagi pendapat yang mengatakan Malaikat dan Iblis adalah sama (yakni tercipta dari cahaya). Perbedaan di antara keduanya diperkuat oleh ayat lainnya: (Iblis berkata): “Saya lebih baik daripadanya, Engkau ciptakan saya dari api sedang Dia Engkau ciptakan dari tanah”. (QS. Al-Araf: 12). Jelas sekali ayat ini menyebutkan bahwa Iblis diciptakan dari api sebagaimana Jin. Selain itu, hadits Nabi juga menjelaskan, dari Aisyah Radhiallahu Anha, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda: “Malaikat diciptakan dari cahaya, dan jin diciptakan dari api, dan Adam diciptakan dari apa yang disifatkan bagi kalian (tanah).” (HR. Muslim No. 2996)

Iblis yang dahulu menggoda Nabi Adam Alaihissalam masih hidup sampai hari kiamat. Hal ini disebutkan dalam ayat berikut: “Iblis menjawab, ‘Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan’. Allah berfirman: ‘Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh.” (QS. Al-Araf: 14-15). Keinginan Iblis ini dikabulkan oleh Allah Taala, sebagai ujian bagi anak cucu Adam Alaihissalam di dunia. Dan, Iblis merupakan nenek moyang setan. Dalam Alquran, Allah Taala menyebut Iblis penggoda Nabi Adam Alaihissalam dan istrinya dengan sebutan setan.

“Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya ‘auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman.” (QS. Al-Araf: 27)

Hikmah dilanggengkannya Iblis dan keturunannya (setan), sebagai berikut:

  • Sebagai ujian bagi manusia di dunia
  • Sebagai balasan atas ibadah Iblis dahulu sebelum dia durhaka dan masa-masa pengabdian itu sudah berlalu
  • Sebagai bentuk siksaan baginya, agar dia banyak melalukan kejahatan di dunia yang justru akan mengabadikannya di neraka nanti.
slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>