Sebelum Corona Mereda, Pemerintah Minta Warga Tak Mudik


Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo (tengah) didampingi pejabat terkait memberikan keterangan kepada media berita terkini mengenai kasus COVID-19 di Kantor Pusat BNPB, Jakarta, Sabtu (14/3/2020). Dalam keterangannya Doni menyampaikan bahwa kasus positif COVID-19 berjumlah 96 kasus per hari Sabtu (14/3/2020), dari total kasus yang tersebut 8 sembuh dan 5 meninggal dunia. AKTUALITAS.ID/Munzir.

AKTUALITAS.ID – Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto meminta masyarakat tak mudik jelang Ramadan yang akan tiba kurang dari sebulan lagi.

Yuri menyatakan pandemi virus corona dibawa oleh manusia. Oleh karena itu pergerakan manusia dalam jumlah besar seperti mudik berpotensi menambah penyebaran virus ini.

“Sudah barang tentu kita rindu untuk bisa pulang kampung halaman. Namun yang lebih penting mari kita jaga kampung halaman kita tetap sehat,” kata Yuri di kantor BNPB, Rabu (1/4/2020).

“Oleh karena itu sebaiknya tidak melakukan perjalan jauh, sebaiknya tidak melakukan mudik,” lanjut Yuri.

Pemerintah belum secara resmi memutuskan kebijakan terkait larangan mudik di tengah lonjakan jumlah positif Covid-19 di Indonesia. Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo, sebelumnya menyatakan kebijakan tentang mudik lebaran masih dibahas dan akan segera diputuskan hari ini.

“Menyangkut masalah mudik atau tidak mudik tadi sudah dibahas secara detail melibatkan para gubernur, jadi mohon bersabar dulu, untuk keputusan ini akan dikeluarkan besok sore,” ujar Doni dalam jumpa pers melalui siaran langsung akun Instagram Sekretariat Kabinet, Senin (30/3).

Presiden Joko Widodo di kesempatan yang sama meminta pemerintah daerah lebih tegas melarang warga mudik ke kampung halaman. Sejumlah pemerintah daerah diketahui telah membuat kesepakatan untuk melarang mudik selama pandemi virus corona (covid-19).

Pasalnya, diketahui saat ini meski sejumlah daerah telah meminta warganya untuk tak mudik, namun ribuan warga dari Jabodetabek masih berbondong-bondong pulang ke kampung halaman yang kebanyakan berada di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>