Dekati Puncak Covid, Doni Monardo: Tes PCR Ditargetkan 9.000 Orang per Hari


Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo (tengah) didampingi pejabat terkait memberikan keterangan kepada media berita terkini mengenai kasus COVID-19 di Kantor Pusat BNPB, Jakarta, Sabtu (14/3/2020). Dalam keterangannya Doni menyampaikan bahwa kasus positif COVID-19 berjumlah 96 kasus per hari Sabtu (14/3/2020), dari total kasus yang tersebut 8 sembuh dan 5 meninggal dunia. AKTUALITAS.ID/Munzir.

AKTUALITAS.ID – Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Letjen Doni Monardo menyatakan prediksi puncak penularan virus corona (Covid-19) di Indonesia akan terjadi pada Mei 2020. Oleh karena itu, pemerintah pun akan meningkatkan tes PCR untuk mendeteksi risiko telah terjadi penularan.

“Puncak Covid-19 di negara kita prediksi lima atau empat minggu yang akan datang,” ujar Doni di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (13/4/2020).

“Meningkatkan tes PCR secara masif, upaya ini penting untuk mengetahui yang telah positif,” tambah Kepala BNPB tersebut.

Doni mengatakan lewat penambahan unit PCR, pemerintah menargetkan bisa melakukan tes setidaknya terhadap 9.000 orang per hari.

Gugus Tugas Penanganan Covid-19 juga telah bekerja sama dengan BUMN dan pihak swasta untuk membantu peningkatan pengadaan unit PCR.

Ia mengatakan kerja sama itu juga sudah disetujui Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Menurut Doni, dukungan Menkes diperlukan untuk memanfaatkan peningkatan tes PCR.

“Gugus Tugas juga sudah menerima dari swasta yang kerja sama dengan BUMN dan dapat dukungan dari menkes untuk memanfaatkan suatu pihak di Beijing Institute yang akan back up peningkatan PCR di negara kita,” kata Doni.

Dalam rangka menghadapi puncak kasus Covid-19, pemerintah juga meningkatkan kapasitas laboratorium untuk melakukan uji spesimen.

“Perintah Presiden untuk meningkatkan kapasitas laboratorium hingga 78 lab,” ujarnya.

Jangan Lagi Ada Penolakan Jenazah

Selain itu, Doni mengingatkan agar tak ada lagi penolakan jenazah korban meninggal akibat Covid-19 di tengah masyarakat.

Pemerintah, kata dia, telah mengatur protokol khusus berkaitan dengan tata cara penguburan pasien yang meninggal karena corona. Oleh karena itu, Doni meminta partisipasi tokoh-tokoh masyarakat untuk menyampaikan terkait sikap terhadap jenazah ini.

“Kewajiban kita untuk dirawat dan dimakamkan selayaknya, perlu partisipasi dan dukungan dari tokoh-tokoh yang ada,” kata perwira tinggi TNI tersebut.

Pernyataan itu diutarakan Doni usai mengikuti Rapat Terbatas terkait penanganan wabah corona bersama Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Jokowi hari ini menggelar rapat terbatas melalui konferensi video dengan sejumlah pembantunya guna laporan terkiat perkembangan terkini penanganan wabah virus corona yang telah masuk ke Indonesia.

Sejak pasien pertama diumumkan Jokowi pada 2 Maret lalu, per 12 April 2020, angka kasus Covid-19 di Indonesia menacapai 4.241. Sebanyak 373 kasus di antaranya meninggal dunia, dan yang sembuh mencapai 359 orang.

Wilayah dengan angka kasus tertinggi yaitu DKI Jakarta sebanyak 2.044 kasus, Jawa Barat sebanyak 450 kasus, Jawa Timur sebanyak 386 kasus, dan Provinsi Banten sebanyak 281 kasus.

Sebagai langkah pencegahan penularan virus Covid-19, pemerintah menetapkan status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta, Kota dan Kabupaten Bogor, Kota dan Kabupaten Bekasi, Kota Depok, dan Provinsi Riau.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>