Lawan AS di LCS, China Kirim Pesawat Baru KJ-500


Ilustrasi, Jet tempur Rafale. ©Reuters/charles platiau

China disebut akan mengirimkan pesawat tempur terbaru KJ-500 untuk mempertahankan misi di Laut China Selatan (LCS).

Dilansir dari Global Times, Selasa (8/9) pesawat itu baru-baru ini terlihat di pangkalan resimen penerbangan angkatan laut di bawah Komando Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), satuan tentara China.

Lebih lanjut dalam sebuah laporan yang dikutip Global Times mengungkap bahwa pesawat yang terlihat di pangkalan angkatan laut itu dicat kuning yang menurut para analis biasanya merupakan tanda pesawat baru tersebut masih menjalani tes.

Pesawat itu terungkap di foto yang baru-baru ini diterbitkan oleh China Military Online, situs web militer China berbahasa Inggris, Weihutang, sebuah program militer di bawah China Central Television (CCTV) yang dipublikasi akhir pekan lalu.

Para analis mengungkap bahwa di tengah maraknya provokasi Amerika Serikat termasuk operasi pengintaian jarak dekat oleh pesawat mata-matanya di LCS, KJ-500 memungkinkan PLA mempertahankan China atas LCS.

Mengenai misi apa yang ingin dipertahankan, tidak ada penjelasan lebih lanjut, namun satu yang pasti bahwa Laut China Selatan adalah misi prioritas Angkatan Laut Komando Teater Selatan PLA.

AS telah berulang kali dan semakin banyak melakukan operasi militer yang provokatif di kawasan itu, termasuk mengirim pesawat mata-mata untuk operasi pengintaian jarak dekat.

Sebuah lembaga kajian di China, South China Sea Strategic Situation Probing Initiative (SCSPI) bahkan mengungkap beberapa pesawat di antaranya telah memalsukan identitas.

Seorang ahli penerbangan militer China, Fu Qianshao menjelaskan bahwa KJ-500 dilengkapi dengan sistem radar peringatan dini yang lebih unggul daripada milik AS.

Fu mengatakan lebih lanjut bahwa KJ-500 tanpa kemampuan pengisian bahan bakar udara juga dapat beroperasi di LCS.

Kendati begitu kata Fu radar berbasis darat di Laut Cina Selatan hanya dapat digunakan di pulau dan terumbu karang yang lebih besar dan tidak dapat mencakup seluruh wilayah.

China baru-baru ini mencapai tonggak sejarah lain dalam pengembangan AWACS. Media melaporkan pekan lalu bahwa pesawat peringatan dini sayap tetap berbasis kapal induk pertama China KJ-600 berhasil melakukan penerbangan perdananya pada akhir Agustus.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>