Saat Kaisar Heraclius Akui Nabi SAW Sebagai Utusan Allah


Nabi Muhammad SAW menggunakan berbagai metode dalam berdakwah, salah satunya adalah dengan mengirimkan surat kepada para raja atau pemimpin suatu daerah. Surat-surat ini dikirimkan kepada raja-raja untuk mengajak mereka menerima Islam, beribadah kepada Allah SWT.

Dilansir di About Islam, Al-Bukhari dan Muslim menjelaskan ketika Heraclius mendengarkan surat Nabi dan bertanya kepada Abu Sufyan tentang atribut dan pesan Nabi, dia mengakui Nabi Muhammad (SAW) memang Nabi Allah.

Dia berkata: “Jika apa yang kau [Abu Sufyan] katakan itu benar, maka dia adalah seorang Nabi, dan dia akan segera menempati tempat di bawah kedua kakiku ini. Saya tahu dia akan muncul, tetapi saya tidak berpikir dia akan berasal dari antara Anda. Jika saya tahu saya bisa menghubunginya, pasti saya akan melakukan yang terbaik untuk pergi menemuinya, dan jika saya bersamanya saya akan membasuh kakinya.”

Syekh Ali Jaber (kanan) memeluk Muhammad Al Gifari (kiri) saat pertemuannya di sela acara Milad Yayasan Nuurun Nisaa di Cihanjuang, Kabupaten Bandung Barat.

Meski mengakui Nabi, riwayat lain menjelaskan ketakutan Heraclius terhadap dirinya sendiri dan kerajaannya mencegah dirinya menerima Islam dan pindah ke pihak Nabi. Ketika dia mendengar berita tentang orang Negus menjadi Muslim, dia mengakui kebenaran Nabi.

“Demi Allah, jika bukan demi mempertahankan kerajaan saya, saya akan melakukan apa yang telah dia lakukan,” katanya.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>