Menkes Ragu Mampu Tekan Mobilitas Warga Saat Lebaran


Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. /Dok. BNPB Indonesia

AKTUALITAS.ID – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengaku ragu mampu menekan mobilitas masyarakat hingga 100 persen pada momen perayaan Idulfitri atau Lebaran pertengahan Mei mendatang.

Pergerakan warga di tengah pandemi Covid-19 diketahui bisa menjadi salah satu faktor penularan virus corona yang berpotensi menimbulkan lonjakan kasus. Situasi ini terjadi pada Lebaran tahun lalu dan beberapa momen libur panjang.

“Kita nggak tahu di Lebaran ini apakah kita benar-benar 100 persen bisa menahan mobilitas, tapi dugaan saya tetap pasti akan ada yang bocor,” ungkap Budi dalam webinar “Upaya Akselerasi Pencapaian Target Vaksinasi Covid-19, Kendala & Solusi” melalui YouTube PB IDI, Minggu (18/4/2021).

Pernyataan itu disampaikan Budi ketika meminta bantuan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk mengejar target vaksinasi kelompok warga lanjut usia (lansia). Sebab dia mengaku kesulitan untuk memenuhi capaian vaksinasi kelompok tersebut.

Budi ingin memastikan sebagian besar lansia sudah divaksinasi sebelum Mei demi mengantisipasi lonjakan Covid-19 akibat mobilitas warga saat Lebaran.

Per Sabtu (17/4), Kementerian Kesehatan mencatat angka vaksinasi terhadap lansia baru mencapai 2,1 juta (10,2 persen) pada tahap satu dan 929 ribu (4,31 persen) untuk tahap dua.

Padahal, lansia menjadi kelompok dengan jumlah target vaksinasi paling banyak di antara dua kelompok lain seperti tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik. Target vaksinasi kepada lansia sebanyak 21,5 juta.

Namun, Budi mengakui kesulitan mengejar target vaksinasi kepada kelompok tersebut. Ia mengakui banyak kantung-kantung lansia yang belum menerima vaksin.

“Tidak semudah kita menjangkau nakes sehingga banyak sekali kantung lansia atau orang yang masuk kategori lansia yang bekum berhasil kita suntik,” tutur dia.

Budi secara langsung meminta bantuan IDI untuk memikirkan dan mencari cara mempercepat target vaksinasi lansia. Permintaan itu disampaikan Budi terlebih mengingat rencana target vaksinasi yang akan meningkat pada semester kedua nanti.

Dia pun memperkirakan, akan dapat menambah target vaksinasi harian pada semester kedua 2021 hingga mencapai 1 sampai 1,3 juta per hari. Jumlah itu 10 kali kali lipat dibanding jumlah saat ini sebanyak 100 ribu per hari.

Budi mengaku bahwa saat ini pihaknya memang tengah mengurangi jumlah vaksinasi harian lantaran stok vaksin corona yang diterima menurun. Cara itu ditempuh agar vaksinasi bisa terus berlangsung selama sebulan, hingga vaksin datang pada bulan berikutnya.

“Dan Juli akan 1-1,3 juta per hari. Karena memang saat itu jumlah vaksin akan datang lebih banyak,” kata Budi lagi.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>