Ingin Nyapres, Nasdem Persilahkan Riwdan Kamil Ikut Konvensi di 2022


Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat melakukan pidato pelatihan relawan penanggulangan COVID-19 di SMKN 3, Bandung, Jawa Barat, Senin (19/10/2020). Pemprov Jawa Barat bersama BNPB dan Satgas COVID-19 menggelar pelatihan yang diikuti oleh tiga ribu orang dari berbagai organisasi dan instansi di Jawa Barat guna memberikan edukasi pada masyarakat sehingga laju pertambahan dan perkembangan kasus COVID-19 di provinsi tersebut dapat menurun. AKTUALITAS.ID/Kiki Budi Hartawan.

AKTUALITAS.ID – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mempertimbangkan untuk bergabung dengan partai politik. Salah satu alasannya untuk ikut berkontestasi di Pilpres 2024.

Ketua DPP Partai NasDem Atang Irawan mempersilakan semua tokoh mengikuti konvensi capres NasDem. Termasuk Ridwan Kamil jika ingin nyapres melalui NasDem. Konvensi capres tersebut diselenggarakan NasDem pada tahun 2022.

“Dengan pola konvensi itu calon tidak hanya elitis, ekslusif dari partai politik atau jabatan jabatan publik tapi sesungguhnya membuka ruang, boleh dari eksternal, konvensi NasDem itu ketua umum kita gak ikut konvensi, kedua seluruh tokoh dan lapisan masyarakat ya dibuka ruang lebar untuk konvensi,” katanya saat dihubungi, Kamis (7/10/2021).

Meskipun nama Ridwan Kamil mondar mandir di sejumlah lembaga survei, tetapi NasDem tetap mengutamakan jalur konvensi. NasDem, kata Atang, tidak eksklusif ke satu tokoh tertentu.

Atang pun mengungkapkan, hingga saat ini belum ada kader internal maupun eksternal yang ditonjolkan NasDem sebagai capres. NasDem tetap memproses kandidat dengan jalur konvensi capres.

“buka semua aja, siapapun boleh masuk kesana, kader pun kalau mau ikut dia tidak punya jaminan untuk jadi capres atau cawapres, tetap harus ikut proses konvensi, biar publik menentukan layak siapa yang mesti didorong NasDem dan mungkin koalisi nya dalam proses yang membangun itu,” jelasnya.

Terkait komunikasi Emil dengan Surya Paloh, kata dia, Ketum NasDem itu selalu membuka komunikasi politik dengan siapapun. Namun, jika arahnya membicarakan pilpres tetap harus lewat jalur konvensi capres NasDem.

“jadi kalau ditanya terjadi komunikasi dengan tokoh-tokoh yang masuk dalam lingkaran survei pasti kan terjadi komunikasi, tapi misalnya kalau NasDem udah menentukan belum, kan ada kanal atau ruang yang dibuat melalui konvensi,” tuturnya.

“Tapi apakah para calon kandidat yang selalu muncul di survei atau di luar itu nanti akan menentukan konvensi itu,” pungkasnya.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>