Empat Cara Setan Sesatkan Umat Manusia Menurut At Turjani


Ilustrasi Iblis

Setan la’natullah telah mendeklarasikan akan menyesatkan umat manusia dengan segala macam tipu dayanya seperti mendorong manusia mengubah ciptaan Allah ﷻ. Deklarasi setan ini diabadikan dalam Alquran surat An Nisa ayat 119: 

وَلَأُضِلَّنَّهُمْ وَلَأُمَنِّيَنَّهُمْ وَلَآمُرَنَّهُمْ فَلَيُبَتِّكُنَّ آذَانَ الْأَنْعَامِ وَلَآمُرَنَّهُمْ فَلَيُغَيِّرُنَّ خَلْقَ اللَّهِ ۚ وَمَنْ يَتَّخِذِ الشَّيْطَانَ وَلِيًّا مِنْ دُونِ اللَّهِ فَقَدْ خَسِرَ خُسْرَانًا مُبِينًا

“Dan aku (setan) benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka mengubahnya.

Barangsiapa yang menjadikan setan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata.” 

Ibnu Hasan Bisri At Turjani dalam bukunya yang dialihbahasakan menjadi Hamba-hamba yang Selamat dari Tipu Daya Musuhnya, mengatakan  ayat ini menjelaskan tindakan-tindakan dan upaya kesehatan untuk menggelincirkan manusia, untuk merealisasikan cita-citanya, yaitu dengan beberapa cara sebagai berikut:  

Pertama, berusaha memalingkan manusia dari kepercayaan yang benar dengan mengaburkan petunjuk Allah ﷻ dari jalan yang benar sehingga mereka tersesat dan menempuh jalan yang diinginkan setan.  

Kedua, berusaha memperdayakan pikiran manusia dengan khayalan-khayalan yang mustahil terjadi dan dengan angan-angan kosong. Sehingga mereka memandang baik perbuatan-perbuatan yang dilarang Allah SWT, serta menanamkan di dalam hati dan pikirannya bahwa kesenangan hidup di dunia itu adalah kesenangan yang pasti terjadi.  

“Sedangkan kesenangan dan kebahagiaan akhirat adalah kesenangan yang dilakukan adanya,” kata dia.  

Ketiga, berusaha menyesatkan dengan menjadikan mereka memandang haram suatu perbuatan yang halal sebaliknya memandang halal suatu perbuatan haram sebagaimana pernah terjadi di kalangan Arab jahiliyah.

 Menurut kepercayaan Arab jahiliyah dahulu sebagian binatang-binatang yang akan diharamkan dipotong telinganya. 

Jika binatang itu telah dipotong telinganya berarti binatang itu sudah menjadi kepunyaan berhala, karena itu tidak boleh lagi dikendarai atau dipergunakan untuk suatu keperluan. Binatang itu dibiarkan lepas, tidak boleh diganggu. 

Keempat, mengubah ciptaan Allah menurut sebagian ahli tafsir adalah dengan mengubah ketentuan-ketentuan yang telah diciptakan Allah seperti mengebiri laki-laki agar dapat dijadikan penjaga istri-istri atau hendak budak perempuan seorang pembesar, sebagaimana yang layak dilakukan di negeri-negeri Arab zaman dahulu, maupun Negeri jahiliah lainnya. 

Menurut sebagian ahli tafsir yang dimaksud ciptaan Allah di sini adalah agama Allah karena agama Allah itu telah menjadi fitrah bagi manusia. Tentang hal ini Allah SWT dalam surat Ar Rum  berfirman: 

فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا ۚ فِطْرَتَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” 

At Turjani mengatakan, manusia diciptakan Allah mempunyai fitrah agama tauhid, mengakui keesaan Allah, tidak menyekutukan-nya dengan sesuatu apapun. Hanya Allah saja yang berhak disembah.  
Jika ada manusia tidak mengakui keesaan Allah, berarti pengaruh alam sekitarnya telah mengalahkan fitrahnya.

Termasuk yang mempengaruhi manusia itu ialah upaya setan untuk menyiapkan naluri itu, sebagaimana disebutkan dalam hadits qudsi yang diriwayatkan imam Muslim Rasulullah ﷺ bersabda bahwa Allah ﷻ berfirman: 

إِنِّى خَلَقْتُ عِبَادِى حُنَفَاءَ كُلَّهُمْ وَإِنَّهُمْ أَتَتْهُمُ الشَّيَاطِينُ فَاجْتَالَتْهُمْ عَنْ دِينِهِمْ وَحَرَّمَتْ عَلَيْهِمْ مَا أَحْلَلْتُ لَهُمْ 
 
“Sesungguhnya Aku telah menciptakan hamba hamba-Ku cenderung kepada agama-Ku, maka datanglah kepada mereka setan, lalu setan itu memalingkan mereka dari agamanya dan ia mengharamkan apa yang telah aku halalkan bagi mereka.”           

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>