Karena Isu Uighur, Aktivis Kecam Tesla Buka Showroom di Xinjiang


Sejumlah aktivis mengecam pembukaan showroom mobil listrik Tesla di Xinjiang karena isu pelanggaran HAM terhadap Muslim Uighur di kawasan tersebut.

Dewan Hubungan Amerika-Islam meminta Tesla dan pemiliknya, Elon Musk, menutup ruang pamer tersebut dan menghentikan dukungan ekonomi untuk genosida pada Senin (3/1).

“Tidak ada perusahaan Amerika yang boleh melakukan bisnis di wilayah yang menjadi titik fokus kampanye genosida yang menargetkan minoritas agama dan etnis,” kata direktur komunikasi kelompok itu, Ibrahim Hooper, dalam pernyataan resmi dikutip AP.

Aktivis dan pemerintah asing mengatakan sekitar satu juta orang Uighur dan anggota minoritas Muslim lain dikurung di kamp-kamp penahanan di Xinjiang.

Namun, pejabat China menolak tuduhan pelanggaran dan mengatakan kamp tersebut digunakan sebagai pusat pelatihan kerja, dan untuk memerangi kelompok radikal.

Sebelumnya, Tesla mengumumkan pembukaan showroom di Urumqi, ibu kota XInjiang pada 31 Desember 2021.

“Mari kita mulai perjalanan serba listrik ini di Xinjiang!” demikian pernyataan Tesla di media sosial China.

Pemerintah China telah menerapkan aturan yang ketat bagi perusahaan asing yang beroperasi di negaranya.

Mereka meminta perusahaan itu mengakui kedaulatan Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya. Perintah itu harus dimunculkan dalam iklan dan situs web mereka.

Bagi perusahaan yang mengungkapkan keprihatinan soal laporan kerja paksa dan pelanggaran lain di Xinjiang, siap-siap terkena dampaknya. Merk H&M misalnya harus tutup karena insiden tersebut.

Namun di sisi lain, ada juga yang kepada masyarakat Uighur, Amerika Serikat telah melarang impor barang dari Xinjiang kecuali jika barang dibuat bukan dengan kerja paksa.

Pada Desember lalu, perusahaan pembuat chip komputer terbesar di dunia, Intel, meminta maaf karena menginstruksikan pemasok agar menghindari sumber barang dari Xinjiang.

Sementara itu, China merupakan salah satu pasar terbesar Tesla. Pabrik pertama perusahaan di luar Amerika Serikat dibuka di Shanghai pada 2019.

Merek mobil asing lainnya termasuk Volkswagen, General Motors dan Nissan Motor memiliki showroom di Xinjiang yang dioperasikan oleh mitra usaha gabungan China, VW juga mengoperasikan pabrik di Urumqi.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>