Mulai 12 Januari, 244 Kabupaten/Kota Siap Lakukan Vaksinasi Booster


Menteri Kominfo Johnny G. Plate saat memberikan pengarahan dalam acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Fresh Graduate Academy (FGA) dan Vocational School Graduate Academy (VSGA) Digital Talent Scholarship (DTS) Tahun 2020 di Jakarta, Selasa (17/12/2019). Kemenkominfo menargetkan peserta beasiswa pelatihan DTS 2020 sebanyak 60.000 peserta guna melatih dan menyiapkan talenta digital yang kompeten di era industri 4.0 itu, sebanyak 88 perguruan tinggi dari seluruh Indonesia terlibat aktif sebagai mitra penyelenggara.AKTUALITAS.ID/Kiki Budi Hartawan.

AKTUALITAS.ID – Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate mengajak masyarakat bersiap mengambil kesempatan menerima vaksinasi booster. Dia memastikan, vaksin booster terbukti aman dan efektif meningkatkan imunitas tubuh.

Menurutnya, di tengah munculnya berbagai varian mutasi baru Covid-19, perlindungan kesehatan masyarakat merupakan hal utama yang harus tetap terjaga.

“Mari kita ambil kesempatan menerima vaksin dosis ketiga ini sebagai ikhtiar menjaga kesehatan, di tengah munculnya berbagai varian baru Covid-19. Tentu saja, tetap berdampingan dengan upaya disiplin protokol kesehatan,” ujar Johnny melalui keterangan tertulis, Kamis (6/1/2022).

Johnny mengatakan vaksinasi booster telah melewati tahap penelitian atau uji klinis. Hasil uji klinis menunjukkan, tak ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) berat pada subjek penelitian.

Berdasarkan rekomendasi, vaksinasi booster dilakukan minimal enam bulan setelah suntikan vaksin sebelumnya atau dosis kedua. Rencana sementara, vaksinasi booster dimulai 12 Januari 2022 menggunakan dua skema, yakni gratis dan berbayar.

Bagi para lanjut usia dan kategori Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan, vaksinasi booster dapat diperoleh secara gratis. Sedangkan skema berbayar berlaku bagi kategori di luar PBI, yaitu warga nonlansia yang tidak ikut BPJS Kesehatan.

Dalam pelaksanaannya, vaksin booster akan terlebih dahulu diberikan kepada populasi berusia di atas 18 tahun dan berdomisili di kabupaten atau kota yang telah memenuhi cakupan vaksin dosis pertama minimal 70 persen dan dosis kedua minimal 60 persen dari jumlah penduduk.

“Total, ada 244 kab/kota yang siap memulai vaksin booster,” imbuh Johnny.

Adapun jenis vaksin dan skema pemberian vaksin akan menunggu rekomendasi dari ITAGI dan BPOM yang segera diputuskan tanggal 10 Januari mendatang. Pemerintah meminta masyarakat tidak perlu khawatir jika vaksin booster yang digunakan berbeda dengan vaksin yang dipakai pada penyuntikan dosis 1 dan 2.

Menurut kajian para ahli, mix and match vaksinasi booster bisa dilakukan. Khasiatnya tetap sama meningkatkan kekebalan tubuh.

“Jadi nanti bagi yang sudah memenuhi syarat, segerakan vaksinasi booster. Bersamaan, yang sama sekali belum vaksin atau belum lengkap dua kali vaksinasi, ayo segera dilengkapi,” kata Johnny mengakhiri.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>