Hadapi Omicron, Ridwan Kamil: Jawa Barat Lampu Kuning


Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat melakukan pidato pelatihan relawan penanggulangan COVID-19 di SMKN 3, Bandung, Jawa Barat, Senin (19/10/2020). Pemprov Jawa Barat bersama BNPB dan Satgas COVID-19 menggelar pelatihan yang diikuti oleh tiga ribu orang dari berbagai organisasi dan instansi di Jawa Barat guna memberikan edukasi pada masyarakat sehingga laju pertambahan dan perkembangan kasus COVID-19 di provinsi tersebut dapat menurun. AKTUALITAS.ID/Kiki Budi Hartawan.

AKTUALITAS.ID – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut tingkat keterisian rumah sakit rujukan virus corona (Covid-19) di wilayahnya naik akibat varian Omicron.

Dia mengatakan Jawa Barat kini lampu kuning. Persiapan menghadapi lonjakan kasus yang kini dilakukan, kata Ridwan Kamil, sama ketika terjadi penyebaran varian Delta.

“Jadi, mengindikasikan sekarang kita sedang lampu kuning di Jabar. Maka persiapan seperti Delta dulu sedang kita hidupkan lagi,” kata dia di Bandung, Selasa (25/2/2022).

Orang yang akrab disapa Emil itu menyebut tingkat keterisian rumah sakit atau bed occupancy rate di Jawa Barat naik dari 2 menjadi 8 persen.

Merespons keadaan itu, Emil mengatakan pihaknya tengah menyiapkan penambahan tempat isolasi. Ketersediaan oksigen pun tengah dicek.

Emil menjelaskan, sejauh ini mayoritas kasus Omicron berada di Bodebek yang berbatasan dengan DKI Jakarta sebagai episentrum Covid-19.

“Di Jabar, Depok, Bekasi itu penyumbang terbesar kasus Omicron. Ngumpul di situ (Jabodetabek),” kata Emil.

“Sehingga ketika ada penurunan juga dari situ. Termasuk yang di kabupaten Bandung itu, si suaminya datang dari luar negeri. Sudah karantina dan sembuh dan pas ke Kabupaten Bandung ternyata muncul lagi,” tambahnya.

Berdasarkan data Kemenkes hingga 24 Januari, kasus omicron di Indonesia mencapai 1.626. Sebanyak 1.019 berasal dari pelaku perjalanan luar negeri, sementara 369 dari transmisi lokal. Sementara 238 lainnya masih diteliti epidemiolog.

Pemerintah pusat meminta masyarakat seluruh lapisan untuk selalu mematuhi protokol kesehatan. Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa omicron bisa menyebabkan kematian.

“Mengenai bahaya Omicron ini kita juga tidak boleh anggap enteng. Kita belum tahu juga apakah ini nanti bisa timbulkan kematian. Bisa menimbulkan kematian banyak kalau rumah sakit kepenuhan. Itu yang kita jaga,” ungkap Luhut dalam konferensi pers evaluasi PPKM, Senin (24/1).

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>