AKTUALITAS.ID – Menjelang pertemuan potensial antara Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, dan Presiden terpilih Prabowo Subianto, kedua belah pihak masih aktif membahas kemungkinan kolaborasi yang mungkin terjadi.
“Saya belum bisa memastikan, tetapi potensi itu masih sangat besar terjadi,” ujar Dosen Departemen Politik dan Pemerintahan UGM, Alfath Bagus Panuntun El Nur Indonesia, Sabtu (30/3).
Perhatian terhadap kerjasama antara Prabowo-Gibran dan PDI Perjuangan di parlemen menjadi salah satu fokus utama. Meskipun Presiden Jokowi berasal dari PDI Perjuangan, Prabowo-Gibran diharapkan mendapatkan dukungan yang kuat dari partai berlambang banteng moncong putih itu.
Kepala Departemen Ilmu Politik Universitas Padjadjaran, Caroline Paskarina, menyatakan bahwa pertemuan antara Prabowo dan Megawati sangat mungkin terjadi. Namun, tujuan pastinya masih menjadi tanda tanya, terutama dengan masih berlangsungnya persidangan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK).
Caroline menekankan pentingnya relasi kuasa yang seimbang dalam pemerintahan sebagai mekanisme check and balances, terlepas dari kemungkinan PDI Perjuangan bergabung dalam kabinet Prabowo-Gibran atau tidak. Ini dilihat sebagai langkah penting untuk menjaga efektivitas pemerintahan dan penguatan kualitas demokrasi.
Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani, dengan optimis mengutarakan, “Insyaallah,” saat dimintai tanggapan mengenai peluang kerjasama dengan koalisi Prabowo-Gibran.
Pertemuan potensial antara Megawati dan Prabowo bukan hanya menjadi sorotan politik nasional tetapi juga mencerminkan dinamika politik yang terus berubah di Indonesia. (YAN KUSUMA/RAFI)
