Berita
Polemik Batas Parlemen 7 Persen, PKS-Gerindra Tak Sepakat
AKTUALITAS.ID – Anggota DPR RI dari Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid menyatakan tidak sepakat dengan usulan menaikkan ambang batas parlemen (parliamentary treshold) dari 4 persen menjadi 7 persen. Usulan itu muncul dalam pertemuan Partai Golkar dengan Partai Nasdem di Jakarta pada Senin (9/3). Hidayat menyebut ambang batas yang tinggi akan membuat rakyat tidak terwakili di […]
AKTUALITAS.ID – Anggota DPR RI dari Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid menyatakan tidak sepakat dengan usulan menaikkan ambang batas parlemen (parliamentary treshold) dari 4 persen menjadi 7 persen. Usulan itu muncul dalam pertemuan Partai Golkar dengan Partai Nasdem di Jakarta pada Senin (9/3).
Hidayat menyebut ambang batas yang tinggi akan membuat rakyat tidak terwakili di parlemen. Jika melihat hasil Pemilu 2019, kata dia, berarti hanya tujuh dari enam belas partai politik yang bisa melenggang ke Senayan.
“Kalau tujuh persen akan terlalu banyak rakyat yang tidak terwakili. Sehingga nama DPR, Dewan Perwakilan Rakyat, tidak jadi tepat. Mengapa? Karena akan banyak partai yang tidak mencapainya,” kata Hidayat saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (10/3).
Hidayat berpendapat setiap partai politik di Indonesia mewakili kelompok masyarakat yang berbeda. Jika semakin sedikit partai di parlemen, maka akan sulit memotret dinamika sesungguhnya yang terjadi di kalangan masyarakat.
Meski begitu, ia tak menolak usulan Golkar-Nasdem sepenuhnya. PKS mendukung kenaikan ambang batas parlemen, tetapi di angka lima persen.
“Kalau lima persen itu nanti akan memungkinkan keterwakilan yang lebih luas, dengan cara itu maka keinginan untuk kemudian mengonsolidasikan demokrasi bisa tetap tercapai,” ucap dia.
Ditemui terpisah, Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyampaikan pihaknya juga belum sepakat dengan usulan itu. Dia punya alasan yang senada dengan Hidayat.
Dasco bilang ada beberapa partai di parlemen yang punya suara beda tipis dengan ambang batas. Meski suaranya tak terlalu besar, Dasco bilang mereka juga mewakili suara rakyat.
“Walaupun Gerindra optimis bisa melampaui 7 persen, tapi kita juga dalam demokrasi kita pertimbangkan ada partai-partai yang kemarin lolos 4 persen tapi ada pemilihnya yang tentu tidak bisa kita abaikan,” ucapnya.
Dia bilang Gerindra belum menentukan sikap terkait wacana itu. Rencananya usulan tersebut bakal dibahas dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Gerindra tahun ini.
Dalam pertemuan antara elite Golkar dengan Nasdem di Jakarta, Selasa (9/3), ada pembahasan beberapa aspek politik. Mereka membahas usulan penghapusan pemilu serentak.
Selain itu, ada pula usulan untuk menaikkan ambang batas parlemen (parliamentary treshold) dari 4 persen menjadi 7 persen.
“Ada usulan dari Pak Surya Paloh bahwa parlemen treshold 7 persen dan Partai Golkar melihat ini suatu yang bagus dan Partai Golkar akan mendukung konsep tersebut,” tutur Airlangga kepada wartawan usai pertemuan, Senin (9/3).
-
Ragam20 jam lalu
Eddies Adelia Jalani Operasi Serius di Penang Akibat Cedera Ligamen
-
Multimedia10 jam lalu
FOTO: Maximus Blusukan Temui Masyarakat Kwamki Narama
-
POLITIK18 jam lalu
Bahlil Tepis Kabar Jokowi Gabung ke Partai Golkar: “Pak Jokowi Bapak Bangsa”
-
Nusantara13 jam lalu
Serap Aspirasi, Maximus akan Lakukan Perubahan Nyata untuk Kwamki Narama
-
Multimedia12 jam lalu
FOTO: RK Blusukan Sapa Warga di Rawa Buaya
-
Multimedia12 jam lalu
FOTO: Projo Bantah Budi Arie Setiadi Terlibat Kasus Judol
-
Ragam23 jam lalu
Tingkatkan Imunitas Anak Terhadap Wabah Cacar Air, Berikut Tips dari Pakar
-
Nasional12 jam lalu
Prabowo Tegaskan Polri, Kejagung, dan Kemenko Polkam Tak Boleh Lindungi Judi Online”