Berita
Soal New Normal, DPR akan Dengarkan Pengusaha dan Pekerja
AKTUALITAS.ID – Satuan Tugas (Satgas) Lawan Covid-19 DPR RI menemui sejumlah pelaku usaha, mulai dari pemilik hingga pekerja, untuk mengetahui kesiapan penerapan tatanan normal baru yang rencananya diterapkan pekan depan. DPR perlu tahu fakta di lapangan maupun informasi langsung dari pengusaha dan serikat pekerja tentang persiapan menghadapi normal baru. “Apakah sudah siap bila pelonggaran Pembatasan […]
AKTUALITAS.ID – Satuan Tugas (Satgas) Lawan Covid-19 DPR RI menemui sejumlah pelaku usaha, mulai dari pemilik hingga pekerja, untuk mengetahui kesiapan penerapan tatanan normal baru yang rencananya diterapkan pekan depan. DPR perlu tahu fakta di lapangan maupun informasi langsung dari pengusaha dan serikat pekerja tentang persiapan menghadapi normal baru.
“Apakah sudah siap bila pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar diberlakukan, dan diganti Tatanan Baru atau New Normal. Kami perlu tahu apa mereka siap. Ternyata banyak juga pekerjaan rumahnya,” ujar Ketua Satgas Covid-19 DPR Sufmi Dasco Ahmad melalui keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (30/5/2020).
Karena itu, Satgas berencana menggelar rapat gabungan pekan depan bersama para pemangku kepentingan di dunia usaha, termasuk kelompok buruh. “Saya putuskan, kami buat rapat konsultasi gabungan dengan Kementerian dan instansi terkait. Kalau tidak Rabu, Kamis depan. Sebelum tatanan baru pokoknya,” kata dia.
Dasco mengaku cukup terkejut karena di saat pemerintah menyatakan sudah siap dengan tatanan baru, justru pelaku usaha banyak yang belum siap.
Menanggapi keluhan para pengusaha dan buruh, Dasco menilai, DPR segera menggelar rapat untuk mengajak pemerintah mencari jalan keluar supaya roda ekonomi berjalan, dan kesehatan juga terjaga di masa pandemi COVID-19.
Ketua KSPI Said Iqbal mengatakan, buruh saat ini terguncang tak hanya persoalan tak bisa bekerja karena gelombang PHK tetapi juga karena jaminan kesehatan. “Kami minta DPR dan pemerintah fokus dulu, urusan kesehatan ini, karena kurva belum melandai,” katanya.
Sebelumnya, keluhan juga ditampung Dasco dan para anggota DPR RI dari Satgas Covid-19 dari para pengusaha di Kamar Dagang Indonesia atau Kadin.
Menurut Ketua Kadin, Rosan Roslani, urusan protokol kesehatan dan stimulus, yang dicemaskan pengusaha. “Kita sudah rugi Rp 1.000 triliun dalam 2,5 bulan. Pemulihan masih 5-6 bulan, berapa lagi yang mesti hilang?” katanya.
Rosan menilai, stimulus penting diberikan pemerintah kepada swasta tak cuma untuk BUMN. Selain itu, langkah mencetak uang juga bisa membantu para pelaku usaha.
“Pemulihan butuh uang. Kalau mencetak uang, kita ini enggak menambah uang baru (bila pemerintah memberikan bantuan), tapi mengganti uang yang hilang,” ujarnya.
- POLITIK12 jam lalu
Bahlil: Pilkada 2024 Mirip Pilkades
- Jabodetabek24 jam lalu
Jumat, Layanan SIM Keliling Hadir di Lima Lokasi Jakarta
- Multimedia7 jam lalu
FOTO: Festival Puisi Esai 2
- Nusantara10 jam lalu
Kunjungi Kekasihnya, Prajurit TNI Dikeroyok Pemuda Mabuk
- Jabodetabek20 jam lalu
Ledakan Mesin Pompa SPBU di Duren Sawit, Polisi Lakukan Penyelidikan
- Olahraga22 jam lalu
Indonesia Pimpin Grup B ASEAN Cup 2024 Usai Imbang Lawan Laos
- Ragam21 jam lalu
Jarang Tampil Dilayar Kaca, Kiwil Fokus Berobat untuk penyembuhan Diabetes
- Ragam17 jam lalu
Pentingnya Penggunaan Antibiotik yang Bijak untuk Cegah Resistensi