POLITIK
Survei Charta Politika: Penampilan di Panggung Debat Pengaruhi Suara Pemilih
Direktur Charta Politika Yunarto Wijaya menyebut, tingkat kemantapan pemilih dalam menentukan pilihannya adalah menganggap calon yang tak dipilihnya memiliki banyak kekurangan. Menurut Yunarto, kriteria penampilan debat di panggung sangat menetukan pikiran pemilih dalam menentukan pilihannya. “Ada 36,4 persen pemilih yang menggunakan debat sebagai pedoman mereka dalam memilih,” kata Yunarto di kantornya, Jakarta Selatan, Senin, 25 […]
Direktur Charta Politika Yunarto Wijaya menyebut, tingkat kemantapan pemilih dalam menentukan pilihannya adalah menganggap calon yang tak dipilihnya memiliki banyak kekurangan.
Menurut Yunarto, kriteria penampilan debat di panggung sangat menetukan pikiran pemilih dalam menentukan pilihannya.
“Ada 36,4 persen pemilih yang menggunakan debat sebagai pedoman mereka dalam memilih,” kata Yunarto di kantornya, Jakarta Selatan, Senin, 25 Maret 2019.
Yunarto melanjutkan, bagi pemilih Jokowi – Ma’ruf, alasan mereka tak mau mencoblos Prabowo – Sandi karena belum berpengalaman (16,4 persen), lalu ambisius (15 persen), belum tahu program kerjanya (10,1 persen), banyak menyebar hoax (7,6 persen).
“Kemudian ada stigma lain seperti orangnya arogan 6,4 persen, lalu menggunakan segala cara untuk menang 6,2 persen. Tak hanya itu, ada yang menggap tak bisa dipercaya 6 persen, dan tak disukai programnya 4,2 persen,” jelas Yunarto.
Sementara, bagi pendukung Prabowo – Sandi tak memilih Jokowi – Ma’ruf antara lain tak bisa dipercaya (16,5 persen), tak menepati janji (14 persen), tak berwiwaba (8,3 persen) dan berpihak pada asing (6,9 persen).
“Ada juga yang menganggap Pak Jokowi menyudutkan ulama, melindungi PKI, tak bisa memimpin hingga menyebar hoax,” jelas Yunarto.
Dalam survei Charta Politika Indonesia, pasangan nomor urut 01 itu elektabilitasnya mencapai 53,6 persen. Sementara, Prabowo – Sandi hanya mendapat 35,4 persen. (Kiki Budi Hartawan)
-
Multimedia13 hours ago
FOTO: Bawaslu Gelar Konsolidasi Nasional Perempuan Pengawas Pemilu
-
POLITIK17 hours ago
Bawaslu Gelar Konsolidasi Nasional Perempuan Pengawas Pemilu untuk Refleksi Kinerja dan Strategi Kedepan
-
Ragam21 hours ago
Bantah Gelapkan Harta Warisan, Ratna Sarumpaet: Aku Enggak Dendam
-
POLITIK10 hours ago
Ketua Komisi II Menentang Pembentukan KPU-Bawaslu Ad Hoc
-
OtoTek19 hours ago
WhatsApp Hadirkan Fitur Baru untuk Meriahkan Libur Akhir Tahun
-
Ragam18 hours ago
Aura Kasih Debut Jadi Eksekutif Produser, Film “Anak Kunti” Siap Menggebrak Asia
-
Nasional12 hours ago
Yenny Wahid Kritik Rencana Kenaikan PPN 12 Persen di Haul ke-15 Gus Dur
-
EkBis10 hours ago
Bayar Pakai QRIS Kena PPN 12%: Penjelasan dan Simulasi Kenaikan Pajak