Berita
Jenderal AS: Tak Mungkin China Rebut Taiwan Secara Militer Dalam Waktu Dekat
China tidak mungkin berusaha merebut Taiwan secara militer dalam beberapa tahun ke depan, walaupun militer negeri tirai bambu itu mengembangkan kekuatan militernya yang bisa merebut pulau tersebut. Hal ini disampaikan jenderal ternama Amerika Serikat pada Rabu. “Berdasarkan analisis saya soal China, menurut saya tidak mungkin dalam waktu dekat, sebutlah enam, 12, mungkin 24 bulan,” kata […]

China tidak mungkin berusaha merebut Taiwan secara militer dalam beberapa tahun ke depan, walaupun militer negeri tirai bambu itu mengembangkan kekuatan militernya yang bisa merebut pulau tersebut. Hal ini disampaikan jenderal ternama Amerika Serikat pada Rabu.
“Berdasarkan analisis saya soal China, menurut saya tidak mungkin dalam waktu dekat, sebutlah enam, 12, mungkin 24 bulan,” kata Jenderal Mark Milley, kepala Staf Gabungan AS kepada Forum Keamanan Aspen, dikutip dari Reuters, Kamis (4/11).
Jawaban tersebut disampaikan Milley saat ditanya apakah China sedang mempersiapkan langkah terkait Taiwan dalam waktu dekat.
“Walaupun China jelas dan terang-terangan membangun kemampuan untuk menyiapkan opsi-opsi itu kepada kepemimpinan nasional jika mereka memilih begitu pada satu titik di masa yang akan datang. Tapi dalam waktu dekat? Mungkin tidak. Tapi apapun bisa terjadi,” jelasnya.
Belakangan ini ketegangan China-Taiwan meningkat. Taiwan, diklaim oleh China sebagai wilayahnya, melaporkan sekitar 150 pesawat angkatan udara China terbang ke zona pertahanan udaranya selama empat hari pada awal Oktober lalu. Taiwan telah mengeluhkan aktivitas tersebut selama lebih dari setahun, yang dinilai sebagai “perang zona abu-abu”, dirancang melemahkan angkatan bersenjata Taiwan dan menguji kemampuan mereka untuk merespons.
Namun saat itu, Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen menegaskan pihaknya tidak ingin konfrontasi militer, tetapi akan melakukan apapun yang diperlukan untuk mempertahankan kemerdekannya.
“Taiwan tidak ingin konfrontasi militer,” kata Tsai dalam sebuah forum keamanan di Taipei, dilansir Al Arabiya, Jumat (8/10).
“Berharap hidup berdampingan dengan damai, stabil, dapat diprediksi dan saling menguntungkan dengan tetangganya. Tapi Taiwan juga akan melakukan apapun yang diperlukan untuk mempertahankan kemerdekaannya dan jalan hidup demokratisnya,” lanjutnya.
Presiden Tsai menambahkan, kemakmuran di Indo-Pasifik perlu lingkungan yang damai, stabil, dan transparan dan menyebutkan banyak kesempatan di kawasan tersebut.
“Tapi ini juga memicu ketegangan baru dan kontradiksi sistemik yang bisa memiliki dampak merusak dalam keamanan internasional dan ekonomi global jika mereka tidak ditangani dengan hati-hati,” ujarnya.
Taiwan, lanjutnya, akan bekerja sama dengan negara regional lainnya untuk memastikan stabilitas kawasan.
“Taiwan sangat berkomitmen untuk bekerja sama dengan para pemain regional untuk mencegah konflik bersenjata di China Timur, Laut China Selatan, dan Selat Taiwan,” kata Tsai.
-
OASE26/09/2025 05:00 WIB
Etika Bersosial Media Untuk Pasangan Suami Istri
-
JABODETABEK26/09/2025 13:30 WIB
Kombes Iman dan Kombes Edy Isi Jabatan Direktur Reserse Polda Metro
-
FOTO26/09/2025 16:03 WIB
FOTO: Kerjasama Mentrans dan Menperin Kembangkan Industri di Kawasan Transmigrasi
-
NUSANTARA26/09/2025 13:00 WIB
Dugaan Keracunan MBG yang Dialami Siswa SD, Diselidiki Pemkab Banyumas
-
NASIONAL26/09/2025 09:00 WIB
Puluhan Penerjun Bakal Meriahkan HUT ke 80 TNI Bulan Oktober Mendatang
-
POLITIK26/09/2025 14:30 WIB
DPR dan Pemerintah Setujui RUU BUMN, Berlanjut ke Paripurna
-
DUNIA26/09/2025 16:30 WIB
Trump Umumkan Tarif Baru untuk Obat, Truk, dan Furnitur
-
JABODETABEK26/09/2025 05:30 WIB
Jakarta Diperkirakan Cerah Berawan