AKTUALITAS.ID – Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan Indonesia akan mendorong Amerika Serikat untuk membantu penyelesaian isu Palestina. Pernyayaan tersebut dia ucapkan dalam Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN-AS di Bangkok, Thailand, Kamis (1/8/2019).
“Isu Palestina sangat dekat di hati masyarakat Indonesia”, kata Retno Marsudi dalam keterangan tertulisnya, seperti dilansir dari Antara, Jumat 2 Agustus 2019.
Selain itu, dalam pertemuan yang dihadiri oleh Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo itu, dia juga membicarakan terkait isu Indo-Pasifik.
Retno dalam kesempatan tersebut juga menjelaskan negara anggota ASEAN telah mengadopsi outlook ASEAN mengenai Indo-Pasifik. Didalamnya berisi sentralitas dan kekuatan ASEAN dalam menghormati perdamaian, budaya dialog, serta memperkokoh kerja sama di lingkungan negara yang terhimpun dalam ASEAN..
“Wawasan ini akan menjadi panduan dan alat bagi ASEAN untuk memberikan kontribusinya bagi pencapaian perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan dunia. Dan saya sampaikan bahwa ASEAN selalu ingin berusaha menjadi bagian dari penyelesaian masalah,” ujarnya.
Di tengah situasi yang penuh dengan ketidakpastian dan banyak tantangan dari luar kawasan, Menlu RI ini menekankan pentingnya kerja sama internasional khususnya negara-negara ASEAN dan Amerika Serikat untuk mewujudkan keadaan dunia yang lebih baik bagi manusia.
Kembali ke permasalahan Palestina, menurut dia, dengan kapasitas yang dimilikinya, Washington diharapkan dapat membantu Palestina untuk mewujudkan perdamaian yang adil dan mewujudkan impian Palestina untuk merdeka, berdasarkan penyelesaian dua negara (two-state solution).
Menurut Retno, Peran Amerika Serikat untuk membantu penyelesaian konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina menjadi sangat penting. Sebab, Amerika selalu berpihak pada Israel.
Bahkan di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, negara adidaya ini telah mengumumkan pengakuannya atas Jerusalem sebagai ibu kota Israel.
Padahal, wilayah tersebut masih menjadi perebutan antara Israel dan Palestina. Hal tersebut terjadi karena kedua negara itu sama-sama mengklaim Jerusalem sebagai ibu kotanya.
Dalam perjalanannya, banyak keputusan negara ini banyak menuai kecaman berbagai negara di dunia. Ini terjadi lantaran dinilai bertentangan dengan resolusi PBB dan hukum internasional. Terlebih, Jerusalem adalah salah satu isu utama dalam konflik antara Israel dan Palestina.
