Pentingnya ASI Ekslusif untuk Tumbuh Kembang Anak


Ilustrasi ibu menyusui/Thinkstock

Seorang ibu pastinya ingin memberikan yang terbaik bagi anaknya dari segi nutrisinya ataupun keperluan hidupnya dengan harapan menjadi anak yang sehat dan cerdas.

ASI adalah makanan yang paling sempurna untuk bayi yang baru lahir, karena sangat mudah dicerna oleh bayi yang sistem pencernaannya masih sensitif serta memiliki kandungan zat gizi yang sangat kaya dan tepat untuk kebutuhan bayi. Tidak hanya itu, ASI juga dianggap sebagai pelindung bagi bayi agar tidak terkena berbagai penyakit infeksi yang rentan dialami oleh bayi.

Sebuah penelitian yang dilakukan Brown University Amerika Serikat. menunjukkan anak yang diberi ASI eksklusif memiliki tingkat perkembangan otak lebih tinggi. Ini dibandingkan dengan anak yang diberi susu formula eksklusif atau kombinasi ASI-susu formula.

Pertumbuhan paling menonjol terlihat pada bagian otak yang terkait dengan kemampuan bahasa, fungsi emosional, dan kesadaran. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengambil gambar otak melalui MRI.

kata Soedjatmiko di acara peluncuran aplikasi Teman 123 Frisian Flag, di Gedung Wanita Bogor, Jawa Barat : Komposisi ASI itu begitu lengkap ada sumber energi, sumber protein, sumber lemak, dan berbagai substansi lain yang baik. Ada sphingomyelin, ada asam sialat, vitamin D.

Sphingomyelin berperan sebagai percabangan otak, saraf, stem kekebalan. Anak akan memproses dengan cepat kalau myelinnya terhubung dengan baik, akhirnya kecerdasan anak lebih baik

Asam sialat banyak sekali dibutuhkan otak. Asam sialat membantu perkembangan otak si kecil untuk proses belajar, proses mengingat yang didapat dari lingkungan

Dari banyaknya manfaat ASI untuk perkembangan dan kecerdasan anak, Seorang ibu juga pelru menjaga kualitas ASI Untuk menjaga kualitas dan jumlah ASI, ibu menyusui disarankan untuk mengonsumsi sekitar 2000 -2500 kalori per hari, banyak minum air putih, dan istirahat yang cukup. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, ibu menyusui perlu mengonsumsi beragam jenis makanan dengan gizi seimbang.

Asupan yang harus di penuhi ketika sedang menyusui antara lain:

Karbohidrat kompleks, Makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, seperti gandum, kacang-kacangan, sayur, dan buah, merupakan pilihan yang baik untuk mencukupi kebutuhan energi selama masa menyusui.

Protein

Bagi ibu menyusui, penting untuk memenuhi kebutuhan protein. Protein dibutuhkan oleh bayi untuk membentuk jaringan saraf dan otak. Menurut penelitian, asupan protein yang cukup dari ASI berperan penting dalam pertumbuhan otak bayi, protein seperti telur, daging tanpa lemak, ikan, produk olahan susu, kacang-kacangan atau biji-bijian, serta gandum utuh.

Lemak sehat

Saat menyusui, dianjurkan menghindari lemak jahat, seperti lemak jenuh atau lemak trans. Lemak tersebut terdapat pada mentega, minyak kelapa sawit, krim, serta daging dan susu berlemak (whole milk). Ikan laut sering disarankan untuk dikonsumsi ibu menyusui karena mengandung protein tinggi serta omega-3, yang terdiri dari DHA dan EPA. Nutrisi ini penting untuk perkembangan mata dan otak bayi, serta menunjang tumbuh kembangnya secara umum agar kelak ia menjadi anak yang cerdas.

Zat besi

Zat besi memegang peranan penting dalam proses perkembangan otak bayi. Oleh karena itu, ibu menyusui disarankan mengonsumsi makanan yang kaya kandungan zat besi, seperti daging, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan gandum utuh.

Kalsium

Susu dan produk olahannya, seperti keju dan yoghurt, juga sayuran berwarna hijau merupakan sumber kalsium yang baik. Makanan lainnya yang juga tinggi kalsium adalah tahu, tempe, susu kedelai, serta jus atau sereal yang sudah diberi tambahan kalsium.

Yang penting diingat dalam memilih makanan ibu menyusui agar bayi cerdas adalah memvariasikan jenis makanan yang dikonsumsi agar asupan nutrisi yang diperoleh lebih beragam. 

Jadi, ASI sangat penting untuk tumbuh kembang seorang anak, maka sebagai seorang ibu kita harus bisa selektif dalam memilih makanan atau gizi yang masuk kedalam tubuh kita, karena itu sangat mempengaruhi produksi ASI dan mempengaruhi gizi bayi atau anak.

Penulis: Sartika Awaliah, Mahasiswa Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, Fakultas Ilmu Pendidikan Program Studi PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar)

Disclaimer: WargaNet merupakan wadah bagi pembaca Aktualitas.id untuk berbagi informasi mengenai beragam hal. Kami juga melakukan penyeleksian pengiriman informasi oleh WargaNet kepada Aktualitas.id . Kami juga berhak menayangkan berbagai kiriman anda baik dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke email : [email protected] dengan subjek WargaNet

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>