Seperti kita ketahui bersama akrobat hukum yang dilakukan pemangku kebijakan di era 2001 sangatlah membekas, khususnya warga kota Surabaya
Dampak dari akrobat tersebut sangat terasa ditengah himpitan ekonomi yang semakin mendera di saat ini.
Surabaya yang terkenal jiwa patriotiknya saat mengusir penjajah 10 Nopember, seakan diam terhipnotis.
Penulis mencoba mengurai apa penyebab dari kearifan dan budaya lokal warga Surabaya tersebut
Ada sesuatu yang hilang di budaya warga Surabaya saat ini.
Tampuk pimpinan berganti dari walikota ke walikota yang baru, tapi belum juga bisa menjawab apa penyebab kemandegan budaya warga Surabaya.
Ditambah dengan saat ini aroma pragmatisme dan oligarki parpol semakin menghangat, dan dipastikan akan semakin melelehkan budaya petlawanan warga kotaku.
Semoga kotaku segera bangkit dari keterasingan dan kembali menjadi warga kota yg pantang menyerah ditengah segala permasalahan sosial yang mendera.
Sekjend Dewan Warga Surabaya
Mariyati Fadelan (ning Yatik)