Desak Semua Waspada, AS Sebut Korut Masih Jadi Ancaman Akut


Kementerian Pertahanan Amerika Serikat menyatakan Korea Utara tetap menjadi ancaman akut bagi kawasan Indo-Pasifik terutama setelah Pyongyang meledakkan kantor penghubung inter-Korea di perbatasan pada pekan ini.

“Seperti yang telah kami ingatkan dalam beberapa hari terakhir, Korea Utara tetap menjadi ancaman luar biasa di kawasan sehingga menuntut kewaspadaan dari kita secara berkelanjutan,” ucap Asisten Menhan AS untuk kawasan Indo-Pasifik, David Helvey, pada Kamis (18/6).

Helvey mengatakan sulit untuk memprediksi apa yang akan terjadi selama beberapa pekan ke depan jika melihat dari perkembangan situasi saat ini di Semenanjung Korea.

“Tapi saya pikir penting untuk mengatakan bahwa kita harus tetap waspada atas segala jenis ancaman dan provokasi,” kata Helvey seperti dilansir AFP.

Korut meledakkan kantor penghubung dengan Korea Selatan di kota perbatasan Kaesong pada Selasa (16/6). Penghancuran kantor itu dilakukan Pyongyang lantaran merasa tak puas dengan Seoul karena tak bisa menghentikan aktivitas para aktivisnya di perbatasan.

Kim Jong-un geram dengan ulah aktivis Korsel yang kerap mengirimkan selebaran propaganda anti-Korut ke perbatasannya. Sebagian dari aktivis Korsel itu merupakan pembelot dari Korut.

Sebelum meledakkan kantor penghubung, Korut pun telah melontarkan sejumlah ancaman terhadap Korsel. Belum lama, Pyongyang menyatakan telah memutus hubungan komunikasi militer dan politik dengan Seoul akibat insiden selebaran propaganda tersebut.

Korut juga menyatakan akan mengerahkan pasukan militer ke dua zona bisnis di kota perbatasan Kaesong dan Gunung Kumgang.

Pyongyang juga berencana mengoperasikan kembali seluruh pos penjagaan di zona demiliterisasi (DMZ) yang merupakan perbatasan Korut-Korsel.

Pemerintahan Kim Jong-un juga menegaskan akan “melanjutkan semua jenis latihan militer reguler” di dekat perbatasan.

Menanggapi rencana Korut itu, Helvey terlihat berhati-hati ketika ditanya mengenai apakah AS berencana memperkuat kehadiran militer di Korsel.

Ia juga tidak menanggapi apakah AS dan Korsel akan melanjutkan latihan militer bersama menyusul provokasi yang dilakukan Korut ini.

“Saya tidak ingin mendahului keputusan apa pun yang akan dibuat. Tetapi ini adalah salah satu hal yang terus kami bicarakan dengan sekutu kami Korea Selatan,” ujar Helvey.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>