Trump Batalkan Rencana Vaksinasi Pejabat Tinggi Gedung Putih


Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada Senin (14/12) membatalkan rencana untuk melakukan vaksinasi virus corona (Covid-19) terhadap pejabat tinggi pemerintah Gedung Putih.

Trump menyatakan hal itu hanya beberapa jam setelah pemerintahannya mengonfirmasi bahwa para pejabat senior AS, termasuk beberapa staf Gedung Putih, akan divaksinasi Covid-19 pada pekan ini.

“Orang-orang yang bekerja di Gedung Putih harus menerima vaksin agak lambat dalam program ini, kecuali diperlukan secara khusus,” cuit Trump di Twitter.

“Saya telah meminta agar penyesuaian ini dilakukan. Saya tidak dijadwalkan untuk mengambil vaksin, tapi (saya) berharap untuk melakukannya di waktu yang tepat,” tambahnya.

Dilansir Associated Press, menurut dua sumber yang mengetahui rencana tersebut, belum jelas apa efek cuitan Trump terhadap upaya pemerintah untuk melindungi para pemimpin senior AS.

Berita bahwa staf Gedung Putih akan menerima vaksin lebih awal telah menuai kritik di media sosial, mengingat sejauh ini Trump dan para pembantunya kerap melanggar pedoman Covid-19 yang ditetapkan oleh pemerintahannya sendiri.

Sebelumnya pada Minggu (13/12) pagi, para pejabat mengatakan dosis vaksin yang baru disetujui dari Pfizer akan tersedia untuk pejabat yang bekerja dekat dengan Trump dan Mike Pence.

Langkah itu dimaksudkan untuk mencegah lebih banyak penyebaran Covid-19 di Gedung Putih dan fasilitas penting lainnya. Seperti diketahui, Trump pada Oktober lalu dirawat di rumah sakit selama tiga hari akibat terjangkit Covid-19.

“Pejabat senior di ketiga cabang pemerintah akan menerima vaksinasi sesuai dengan kelangsungan protokol pemerintah yang ditetapkan dalam kebijakan eksekutif,” kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional, John Ulyot.

“Rakyat Amerika harus yakin bahwa mereka menerima vaksin yang aman dan efektif, yang sama seperti pejabat senior pemerintah AS atas saran dari profesional kesehatan masyarakat dan kepemimpinan keamanan nasional,” lanjutnya.

Langkah untuk memvaksinasi pejabat tinggi AS akan konsisten dengan peluncuran mesin rapid test Covid-19, yang juga dikendalikan oleh pemerintah federal dengan perlengkapan yang disediakan untuk melindungi kompleks Gedung Putih dan fasilitas penting lainnya.

Menurut panduan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, belum ada cukup informasi untuk menentukan apakah orang-orang yang pernah terjangkit Covid-19 juga harus mendapatkan vaksin.

Pence belum terjangkit Covid-19, tapi para pembantunya telah mendiskusikan waktu dan cara agar dia menerima vaksinasi karena pemerintah berusaha meningkatkan kepercayaan publik terhadap vaksinasi tersebut.

Vaksin Pfizer membutuhkan dua dosis yang akan diberikan dengan jarak tiga pekan. Itu artinya, pejabat administrasi Trump akan menerima suntikan terakhir hanya beberapa pekan sebelum meninggalkan Gedung Putih.

Menurut seorang pejabat di gedung Kongres, anggota parlemen belum dikabari mengenai berapa banyak dosis yang akan tersedia untuk mereka. Menurutnya, terlalu dini untuk berspekulasi tentang siapa yang mungkin akan menerimanya.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>