Berita
Karena Informasi Sesat Soal Covid-19, Facebook Bekukan Akun Maduro Selama 30 Hari
Facebook membekukan halaman Presiden Venezuela Nicolas Maduro karena melanggar kebijakan menyebarkan informasi yang salah tentang COVID-19 dengan mempromosikan obat yang dia klaim, tanpa bukti, dapat menyembuhkan penyakit itu, kata juru bicara Facebook kemarin. Maduro pada Januari menyebut Carvativir, larutan oral yang berasal dari thyme, sebagai obat “ajaib” yang menetralkan virus corona tanpa efek samping, klaim […]
Facebook membekukan halaman Presiden Venezuela Nicolas Maduro karena melanggar kebijakan menyebarkan informasi yang salah tentang COVID-19 dengan mempromosikan obat yang dia klaim, tanpa bukti, dapat menyembuhkan penyakit itu, kata juru bicara Facebook kemarin.
Maduro pada Januari menyebut Carvativir, larutan oral yang berasal dari thyme, sebagai obat “ajaib” yang menetralkan virus corona tanpa efek samping, klaim yang menurut dokter tidak didukung oleh sains.
Facebook juga menghapus video Maduro yang mempromosikan pengobatan karena melanggar kebijakan terhadap klaim palsu “bahwa sesuatu dapat menjamin pencegahan tertular COVID-19 atau dapat menjamin pemulihan dari COVID-19.”
“Kami mengikuti petunjuk dari WHO (Badan Kesehatan Dunia) yang mengatakan saat ini tidak ada obat untuk menyembuhkan virus,” kata juru bicara itu kepada Reuters, seperti dilansir Antara, Sabtu (28/3). “Karena pelanggaran berulang terhadap aturan kami, kami juga membekukan halaman selama 30 hari, selama itu halaman tersebut akan menjadi hanya-baca.”
Maduro dalam video tersebut mengatakan Carvativir, yang dia sebut ” obat tetes ajaib” dari dokter Venezuela abad ke-19 Jose Gregorio Hernandez yang telah diberkati oleh Gereja Katolik Roma, dapat digunakan secara preventif dan pengobatan untuk melawan virus corona.
Administrator halaman diberitahu tentang pelanggaran kebijakan, kata juru bicara Facebook.
Akun Maduro di platform media sosial berbagi foto Instagram milik Facebook tidak akan terpengaruh.
Kementerian Informasi Venezuela tidak segera membalas permintaan komentar.
Maduro pada Februari mengatakan video “menyensor” Facebook di mana dia menunjukkan Carvativir. Dia di masa lalu mengatakan dia dan sekutunya telah diperlakukan tidak adil oleh perusahaan media sosial, termasuk apa yang dia sebut penangguhan akun secara sewenang-wenang.
Maduro sering menggunakan media sosial termasuk Facebook dan Twitter, dan terkadang menyiarkan pidato melalui Facebook Live.
Angka resmi Venezuela pada Jumat menunjukkan 154.905 kasus virus corona dan 1.543 kematian, meskipun kritikus oposisi mengatakan angka sebenarnya kemungkinan lebih tinggi karena pengujian terbatas.
-
Ragam3 jam lalu
Kemenkeu Pastikan Ganti Rugi Tanah Mat Solar Segera Dibayar
-
Jabodetabek6 jam lalu
Selasa, SIM Keliling Kembali Hadir di Lima Titik di Jakarta
-
Nasional19 jam lalu
Sekjen DPR: Anggota DPR Harus Kosongkan Rumdin di Akhir Oktober 2024
-
Nusantara4 jam lalu
Pastikan Pilkada Aman, Polda Papua Siagakan 10 Ribu Lebih Personel
-
Ragam24 jam lalu
Peneliti: Kelebihan Berat Badan Picu Komplikasi Kehamilan
-
EkBis5 jam lalu
Pembangunan Bandara Nusantara Ditargetkan Rampung pada Desember 2024
-
POLITIK16 jam lalu
KPU Berkilah soal Anak Dibawah Umur Hadir di Debat Perdana Pilkada Jakarta
-
OtoTek2 jam lalu
Fenomena Misteri Suara ‘Gempa Langit’ Menggema di Seluruh Dunia